Sistem Saraf Pusat (SSP) Pada Sistem Pembelajaran
Thursday, April 18, 2019
klinikabar.com, Sistem Saraf Pusat Pada Sistem Pembelajaran - Mengenai pembelajaran tentu tidak dapat dipisahkan dengan pembahasan mengenai otak sebagai sistem saraf pusat berbagai aktivitas mental mulai dari pengambilan, pemrosesan, hingga penyimpanan informasi. Guna menghindari keracuan semantik, terlebih dahulu perlu dijelaskan lebih lanjut mengenai terminologi otak, pikiran dan pemikiran.
Secara sederhana otak (brain) dapat dianalogikan sebagai komputer (perangkat keras atau hardware), dimana pikiran (mind) merupakan sistem operasi (seperti Windows, Unix, Linux dan lainnya) dan pemikiran (throught) merupakan aplikasi yang dapat bekerja pada sistem operasi tersebut, seperti Microsoft Word dan lainnya. Ketiganya perlu saling bersinergi untuk menghasilka daya guna yang optimal, pemikiran tidak akan ada tanpa ada pikiran, seperti halnya otak, tidak akan berguna tanpa ada pikiran.
Sistem Saraf Pusat
Otak merupakan bagian dari Sistem Saraf Pusat (Central Nervous System). Sistem ini sangat erat kaitannya dengan pembelajaran. Bahkan lebih dari itu, Sistem saraf Pusat (SSP) berkenaan dengan pengaturan terkait bagaimana sat makhluk merespon stimulus dari lingkungan sekitar. Sistem Saraf Pusat dapat dianalogikan sebagai jamur, dengan tulang belakang sebagai batangnya dan otak sebagai tudung jamur. Semua pembahasan lanjutan pada buku ini sangat berkenaan dengan berbagai kemampuan cortex, lapisan yang melingkupi hampir seluruh permukaan otak yang terdiri dari sejumlah sel yang saling berhubungan satu sama lain.
Pancaindra dan seluruh otot di tubuh terhubung dengan saraf, sekelompok neuron yang menghantarkan sinyal. Neuron dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, namun pada dasarnya semua neuron memiliki fungsi yang sama di mana pun letaknya pada tubuh, yaitu membawa aliran listrik dan bertindak sebagai penghubung (relay), melanjutkan informasi dari satu neuron ke neiron lain. Demikianlah mekanisme pengantaran informasi yang dibawa dari permukaan di kulit, sebagai sinyal elektrik, dan juga bagaimana otot diberi tahu untuk bergerak, menggunakan informasi.
Saraf yang ada pada tulang belakang berada dalam kondisi berpasangan, pasangan saraf-saraf tersebut ada yang bertindak sebagai reseptor (menerima sinyal seperti sensasi sentuhan, cahaya, audio, dan lainnya) dan effector, yang memicu munculnya aktivitas pada otot dan berbagai kelenjar. Pada tulang belakang tidak terdapat kecerdasan, namun demikian telah ada suatu bentuk mekanisme pengambilan keputusan seperti berbagai penarikan yang dilakukan secara refleks terhadap berbagai sensasi. Sinyal yang darurat, seperti sinyal panas (yang sangat), dapat memicu effektor untuk memberikan respon (seperti menggerakkan otot) sebelum sinyal tersebut sampai ke otak.
Tulang belakang bertindak sebagai jalur bagi saraf untuk meneruskan impuls naik dan turun ke seluruh tubuh; impuls sensorik bergeraknaik ke otak, dan bagian motorik otak mengirim sinyal balik kemabali turun ke tubuh. Di dalam tulang belakang, sinyal dialirkan melalui 31 pasang saraf (sensorik dan motorik) yang pada akhirnya, pada bagian ayas leher, semuanya berkumpul kembali ke otak.
Kurang lebih pada posisi sejajar mulut, tepat di tengah kepala, berbagai kumpulan neuron dari tulang belakang bertemu kembali untuk menyatu pada otak. Bagian ujung dari tulang belakang disebut sebagai batang otak (brain stem) berbentuk seperti ujung wortel yang tebal, berlanjut ke bagian tengah otak, pada posisi yang kurang lebih sejajar dengan mata. Batang otak, bersama dengan bagian lain sekitarnya disebut sebagai otak belakang (hindbrain).
Sistem Otak Belakang
Otak belakang terdiri atas medulla oblongata, pons dan reticular formation. Medulla merupakan kelanjutan dari tulang belakang dan berkenaan dengan kendali pernapasan, detak jantung dan pencernaan. Di atasnya terdapat pons yang menerima informasi yang dikirim dari area visual untuk mengendalikan gerak mata dan tubuh. Pons kemudian melanjutkan sinyal ini ke cerebellum yang mengendalikan koordinasi urutan gerakan. Sementara, reticular information sangat penting dalam kaitannya dengan siklus terbangun dan tidur.
Diatas otak belakang terdapat otak tengah (mindbrain), yang mana berukuran relatif kecil pada manusia, namun relatif besar pada binatang lain, misalnya kelelawar. Bagi kelelawar, hal ini dibutuhkan sebagai pusat relay informasi audio, mengingat kelelawar mengandalkan telinganya secara ekstensif. Bagi manusia, otak tengaj berfungsi sebagai lapisan penghubung, masuk ke bawah hingga ke otak depan (forebrain) sebagai tempat pengaturan berbagai fungsi yang lebih tinggi dan menghubungkannya ke batang otak.
Bagian ini berfungsi untuk mengendalikan gerakkan, menghubungkan bagian otak yang lebih tinggi dengan neuron motorik, dan tidak bertindak pula sebagai penghubung bagi saraf yang tidak menjalar naik pada tulang belakang, namun langsung menuju otak; gerakan bola mata adalah salah satu contohnya. Otka tengah terdiri atas beberapa bagian dianataranya thalamus, hippocampus, basal ganglia, pineal body, corpus callosum, dan cerebellum.
Cerebellum dapat dikatakan sebagai otak tua yang merupakan awal dari proses evolusi menuju pembentukan fungsi otak yang lebih tinggi seperti koordinasi penginderaan dan gerakan. Cerebellum berperan pula dalam pembelajaran dan pengaturan gerak. Meniadakan cerebellum menyebabkan munculnya gerakan yang mengejang (jerky). Input yang di olah di cerebellum berasal dari mata dan telinga. Cerebellum berfungsi mengatur keseimbangan, demikian pula mengirim sinyal motorik ke batang otak.
Sistem Otak Depan
Otak depan (forebrain) juga dikenal sebagai cerebrum, merupakan bongkahan yang terbagi menjadi dua bagian, sebagaimana penggambaran otak yang sering disajikan pada banyak buku. Terpendam di dalam cerebrum, tepat di tengah dan mengelilingi batang otak dan otak tengah, terdapat di tengah mengelilingi batang otak dan otak tengah, terdapat sistem limbik dan berbagai sistem primitif lainya. Sistem limbik berkenaan dengan peran respon esensial dan otomatis seperti emosi. Sistem limbik meliputi ujung dari temporal cortex, hippocampus, amygdala dan hypothalamus. Pada beberapa gerak hewan seperti reptil, hanya bagian inilah yang berperan sebagai otak depan. Bagi reptil, sistem ini sangat baik dalam menangani fungsi pengenalan aroma dan aktifitas alamiah lainnya seperti makan dan bertarung.
Pada Manusia, Sistem limbik telah mengalami modifikasi. Sistem ini masih berkenaan dengan pengenalan aroma, namun hippocampus salah satu contohnya, telah berlih peranan berkaitan dengan pengingatan jangka panjang (long term memory) dan pembelajaran. Terdapat pula sistem peutean lain yang membawa input sensorik (dari berbagai panca indra kecuali hidung langsung ke sistem limbik) dan di distribusikan ke seluruh otak bagian depan.
Sinyal bisa datang dari berbagai daerah lainnya di cerebrum dan mengaktifasi pemrosesan pada sistem limbik yang biasanya pada binatang berkaitan dengan kemunculan emosi. Perbedaannya, pada manusia bagian cerebrum adalah besar. "Tudung jamur" tersebut dapat dibedakan menjadi empat bagian yang disebut sebagai lobus (lobe) pada masing-masing belahan (hemisphere), dapat terlihat dengan sangat jelas ketika anda melihat gambar otak. Seluruh bagian tersebut menyita 90% berat dari keseluruhan otak. Seluruh lobus tersebut kemudian dilapisi oleh "selimut" berlipat-lipat yang terdiri atas banyak neuron saling berhubungan satu sama lain. Selimut berlipat ini disebut sebagai korteks cerebral atau bisa disebut korteks, bagian inilah yang membedakan manusia dari makhluk lain.
Cara semakin jelas pemahaman, anda dapat membutuhkan sedikit jargon berkaitan dengan peta dari Sistem Saraf Pusat (SSP). Penjelasan mengenai otak sebelumnya lebih didasarkan pada perkembangan dari bentuk masing-masing bagian. Terdapat pula penjelasan lain yang berkaitan dengan gambaran fungsional membutuhkan bagian tersendiri, mengingat kompleksitas hal yang perlu disampaikan.
Selain penjelasan fungsional, terdapat pula penjelasan geografis yang berkaitan dengan posisi masing-masing bagian. Mungkin pada awalnya sedikit membingungkan, namun seiring penggunaan yang berkelanjutan, hal ini menjadi lebih mudah. Penjelasan geografis dibutuhkan untuk pembahasan lanjutan. berbagai terminologi digunakan untuk menjelaskan mengenai suatu posisi bagian di otak dan kegunaannya. Umumnya terminologi ini berupa imbuhan sebelum nama latin dari bagian otak yang bersangkutan,misalnya korteks posterior occipital artinya bagian belakang dari korteks.
Terdapat berbagai skema penanaman bagian-bagian otak yang mungkin sedikit membingungkan. masing-masing skema memiliki perbedaan pada batasan dari daerah yang dimaksud. Seorang Neuropsychologist mungkin menyebutnya suatu daerah sebagai "area Broca"( dinamai dari penemu bagian tersebut, Paul Broca, 1824 - 1880), sementara Neuroanatomist mungkin menyebutnya sebagai "area Brodman daerah 44, 45, dan 46" walau keduanya merujuk pada bagian yang sama.
Contoh lain misalnya korteks disebut pula neo korteks atau cerebrum yang mana bagian yang identiknya pada otak tikus adalah otak depan (forebrain). Ditambah lagi dengan fakta bahwa bagian otak depan memiliki sub-bagian (misalnya korteks somatosensor pada bagian parietal lobe, yang mana terdapat neo korteks) dan berbagai sub-bagian tersebut dapat dikelompokkan di berbagai kategori induk yang berbeda-beda bergantung pada perspektif yang digunakan, sehingga sangat wajar jika hal ini mungkin dapat sedikit membingungkan.
Otak depan, gambar otak yang umum dijumpai, merupakan bagian yang sangat menentukan keunikan manusia. Bagian ini terdiri atas 4 bagian, dan memiliki lapisan tipis pada permukaannya yang disebut sebagai selimut berlipat. Ketika anda memperhatikan gambar otak manusia, secara keseluruhan nampak bundar dengan banyak lekukan pada permukaannya. bagian ini disebut sebagai cerebrum, dan menutup hampir seluruh bagian otak dan Sistem Saraf Pusat.
Cerebrum dibagi menjadi dua belahan yaitu kiri dan kanan, dimana masing-masing belahan terbagi menjadi empat sub-bagian yang disebut lobus (lobe). Masing-masing belahan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda seperti yang dijelaskan pada bagian selanjutnya, bagian yang berlekuk sebenarnya merupakan lipatan yang memiliki kedalaman sekitar 2 hingga 4 mm. Jika seluruh lipatan tersebut dibuka, secara keseluruhan selimut berlipat mencakup area yang luasnya mencapai 1,5 meter persegi. Selimut berlipat mungkin tidak terlalu tebal, namun mengingat luas yang dimilikinya dan berbagai proses yang terjadi di sini, membuatnya menjadi primadona dalam penelitian tentang otak berkaitan dengan pembelajaran.
Bagian terluar permukaan adalah bagian yang sering disebut gray matter yang mana sebenarnya merupakan kumpulan neuron. Dibawah lapisan gray matter terdapat lapisan lain yang disebut white matter, berbagai serat yang menghubungkan keseluruhan neuron. Bagian ini dinamakan white matter berkaitan dengan warnanya yang putih yang dimilikinya, yang berasal dari myelin. Disini lah informasi yang datang dari berbagai sumber disatukan dan di proses lebih lanjut, keberadaan lipatan, yang khusus hanya pada otak manusia,memungkinkan lebih banyak neuron dan hubungan diantaranya, dibandingkan pada hewan dengan volume otak yang sama. Itulah pembahasan tentang Sistem Saraf Pusat.
Baca Juga Otak Dan Pembelajaran