Perkembangan Janin Usia Kehamilan 26 Minggu
Saturday, April 06, 2019
klinikabar.com, Perkembangan Janin Usia Kehamilan 26 Minggu - Pada kehamilan 26 minggu ini, berat bayi diperkirakan hampir mencapai 850 gram dengan panjang dari bokong dan puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung sudah jelas-jelas terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit. Ketidaknormalan seputar denyut jantung ini tentu harus dicermati karena bukan tidak mungkin merupakan gejala adanya gangguan serius pada jantung.
Perkembangan Janin Usia 26 Minggu
Sementara rasa tidak nyaman berupa keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala, akan lebih sering dirasakan si ibu. Begitu juga keluhan nyeri di bawah, terutama saat bayi bergerak. Sebab rahim menjadi semakin besar dan akan menekan semua organ tubuh. Termasuk usus kecil, kandung kemih dan rektum atau anus. Tidak jarang ibu hamil jadi terkena sembelit, ditambah terpaksa bolak-balik ke toilet karena buang air kecil.
Kapan Ibu Hamil Boleh Bedrest?
Pada prinsipnya, bedrest diperlukan bila ada kelainan kehamilan karena dikhawatirkan tanpa bedrest akan terjadi pengakhiran kehamilan yang justru ingin dipertahankan. Jadi, bila ada indikasi keguguran atau lahir prematur, apapun penyebabnya dan berapa pun usianya kehamilannya, pasien diharuskan bedrest.
Terapi yang dilakukan biasanya berjalan simultan untuk jangka waktu tertentu dengan aturan baku, diet khusus, tambahan infus, hingga obat-obatan oral. Aturan bakunya adalah semua kebutuhan pasien harus dilayani dan seluruh aktivitasnya hanya boleh dilakukan di tempat tidur.
Itu sebabnya, bedrest baru bisa lebih efektif jika dilakukan di rumah sakit, meski bukan berarti tidak bisa dilakukan di rumah. Karena, jika dilakukan di rumah, bedrest cenderung gagal karena biasanya seorang ibu tidak sampai hati bila enak-enakan tidur sementara anaknya menangis atau rumah berantakan. Berbaring sepanjang waktu selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu atau berbulan-bulan tentu sangat tidak menyenangkan.
Dokterlah yang akan menentukan berapa lama bedrest harus dijalankan sesuai tingkat ancaman terhadap kehamilannya. kendati begitu, bedrest bukan jaminan. Artinya, meski telah menjalani bedrest, peluang terjadinya keguguran atau lahir prematur tatap ada. Sementara berhasil-tidaknya upaya ini sangat ditentukan banyak faktor. Diantaranya, ancaman keguguran yang terlalu besar atau justru pasien yang bandel tidak menuruti nasihat dokter.
Pentingnya Pemeriksaan Rutin Saat Kehamilan 25 Minggu
Minimnya peluang risiko terjadinya kemungkinan-kemungkinan terburuk selama kehamilan dan persalinan, semisal ruptura uteri, plasenta lepas, ketuban pecah dan sebagainya, tidak ada cara lain kecuali teratur dan terkontrol menjalani pemeriksaan kehamilan atau antenatal.
Penutup
Dengan melakukan kontrol teratur pada usia kehamilan 25 minggu, minimal 4 kali sepanjang kehamilan, data pasien maupun kehamilannya makin lengkap dan kian mudah diikuti. Artinya, dari berbagai pemeriksaan dan data rekam medik yang lengkap, bisa terpantau kelainan seperti hidrosefalus, giant baby, maupun panggul sempit atau riwayat operasi sesar. jangan cuma hanya datang sekali, apalagi justru di minggu-minggu terakhir menjelang persalinan harus rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.