Cerebral Lobes Dan Cerebral Cortex
Thursday, April 18, 2019
klinikabar.com, Cerebral Lobes Dan Cerebral Cortex - Pada manusia bagian cerebrum adalah besar. "Tudung jamur" tersebut dapat dibedakan menjadi empat bagian yang disebut sebagai Cerebral lobes (lobe) pada masing-masing belahan (hemisphere), dapat terlihat dengan sangat jelas ketika anda melihat gambar otak. Seluruh bagian tersebut menyita 90% berat dari keseluruhan otak. Seluruh lobus tersebut kemudian dilapisi oleh "selimut" berlipat-lipat yang terdiri atas banyak neuron saling berhubungan satu sama lain. Selimut berlipat ini disebut sebagai cerebral cortex atau bisa disebut korteks, bagian inilah yang membedakan manusia dari makhluk lain.
Cerebral Lobes Dan Cerebral Cortex
Korteks disebut pula neo korteks atau cerebrum yang mana bagian yang identiknya pada otak tikus adalah otak depan (forebrain). Ditambah lagi dengan fakta bahwa bagian otak depan memiliki sub-bagian (misalnya korteks somatosensor pada bagian parietal lobe, yang mana terdapat neo korteks) dan berbagai sub-bagian tersebut dapat dikelompokkan di berbagai kategori induk yang berbeda-beda bergantung pada perspektif yang digunakan, sehingga sangat wajar jika hal ini mungkin dapat sedikit membingungkan.
Otak depan, gambar otak yang umum dijumpai, merupakan bagian yang sangat menentukan keunikan manusia. Bagian ini terdiri atas 4 bagian, dan memiliki lapisan tipis pada permukaannya yang disebut sebagai selimut berlipat. Ketika anda memperhatikan gambar otak manusia, secara keseluruhan nampak bundar dengan banyak lekukan pada permukaannya. bagian ini disebut sebagai cerebrum, dan menutup hampir seluruh bagian otak dan Sistem Saraf Pusat.
Cerebrum dibagi menjadi dua belahan yaitu kiri dan kanan, dimana masing-masing belahan terbagi menjadi empat sub-bagian yang disebut lobus (lobe). Masing-masing belahan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda seperti yang dijelaskan pada bagian selanjutnya, bagian yang berlekuk sebenarnya merupakan lipatan yang memiliki kedalaman sekitar 2 hingga 4 mm. Jika seluruh lipatan tersebut dibuka, secara keseluruhan selimut berlipat mencakup area yang luasnya mencapai 1,5 meter persegi. Selimut berlipat mungkin tidak terlalu tebal, namun mengingat luas yang dimilikinya dan berbagai proses yang terjadi di sini, membuatnya menjadi primadona dalam penelitian tentang otak berkaitan dengan pembelajaran.
Bagian terluar permukaan adalah bagian yang sering disebut gray matter yang mana sebenarnya merupakan kumpulan neuron. Dibawah lapisan gray matter terdapat lapisan lain yang disebut white matter, berbagai serat yang menghubungkan keseluruhan neuron. Bagian ini dinamakan white matter berkaitan dengan warnanya yang putih yang dimilikinya, yang berasal dari myelin. Disini lah informasi yang datang dari berbagai sumber disatukan dan di proses lebih lanjut, keberadaan lipatan, yang khusus hanya pada otak manusia,memungkinkan lebih banyak neuron dan hubungan diantaranya, dibandingkan pada hewan dengan volume otak yang sama.
Keempat lobus cerebral cerebral lobes) umunya memainkan fungsi yang berbeda-beda, anda dapat mendapati lobus frontal (frontal lobe) dengan meletakkan telapak tangan pada kening dengan seluruh jari mengarah ke atas. Lobus frontal memainkan peranan pada perencanaan, sosialisasi, bahasa serta berbagai kontrol umum lainnya yang meliputi pengawasan seluruh daerah otak.
Lobus parietal (parietal lobe) adalah pada bagian atas dari kepala, jika anda rapatkan seluruh jari dan meletakkan telapak tangan di atas kepala, seluruh daerah yang terlingkupi merupakan daerah yang dimaksud. Bagian ini berkenaan dengan penginderaan, memadukan informasi dan merepresentasikan tubuh serta gerakan. Modul pengenalan objek untuk pemrosesan visual terletak di sub-daerah ini.
Anda hanya dapat meletakkan tangan anda pada bagian ujung dari lobus temporal (temporal lobe) tangan tepat di belakang telinga. Sub bagian ini berada di belakang lobus frontal, di bawah lobus parietal dan melingkupi hingga ke bagian belakang dari cerebrum. Pemrosesan sinyal audio dilakukan di daerah ini. Sub-bagian ini berkenaan pula dengan bahasa dimana bagian kiri berkenaan dengan suara non linguistik. Bagian ujung yang menggulung dari lobus temporal bergabung dengan hippocampus (dari sistem limbik)bertanggung jawab pada pembentukkan memori.
Akhirnya terdapat pula sub daerah yang disebut sebagai lobus occipital (occipital lobe), tepat di tengah bagian belakang kepala anda. Lobus occipital merupakan sub bagian yang terkecil dari cerebrum dan di sub-bagian ini terdapat visual cortex.
Kedua belahan (hemisphere) disatukan bersama oleh struktur lain di bawah lobus, yang disebut sebagai corpus callosum. Struktur ini merupakan bagian terbesar yang terdiri dari banyak serat pada seluruh sistem saraf. Sementara memori sensorik, seperti penglihatan, terbagi pada dua belahan (hemisphere), corpus callosum menggabungkan keseluruhannya. Corpus Callosum dilindungi oleh substansi lemak yang disebut sebagai myelin yang mempercepat aliran sinyal listrik di antara sel saraf. Sedemikian efisiennya, hingga kedua sisi visual cortex dapat beroperasi secara simultan seolah tepat bersebelahan satu sama lain. Hal ini sangat menarik perhatian, mengingat corpus callosum menghubungkan kedua belah otak yang berjarak beberapa inci dan setiap sel biasanya dipisahkan satu atau dua milimeter.
Cortex (korteks), permukaan seluruh lobus, dibedakan menjadi beberapa area dan melakukan fungsi yang berbeda-beda. Pemisahan antar bagian tersebut tentunya tidak secara definitif, mengingat masing-masing bagian saling terhubung dan saling mengambil informasi satu sama lain.
Area sensorik dari korteks di karakterisasi oleh peta, representasi dan informasi yang datang melalui pancaindera. Representasi itu disebut sebagai peta, karena perubahan yang berkelanjutan dari nilai input dipresentasikan akibat pergesekan jarak yang berkelanjutan diantara tempat mereka diproses pada daerah kortikal. Pada korteks atau cortex visual, area visual dicadangkan pada retina. Peta yang berkenaan dengan ruang atau spasi ini diambil dari setiap tahap awal pemrosesan visual. Hak ini berarti bahwa jika kedua hal berdekatan satu sama lain di dunia mereka, maka mereka pada awalnya di proses di daerah yang pada awalnya diproses di daerah yang menyebar dari korteks visual.
hal ini seperti citra visual yang disimpan pada film negatif (klise) namun tidak seperti ketika citra visual yang disimpan di komputer dalam format JPEG. Anda tidak dapat menunjukkan secara definitif 2 titik yang berdampingan pada file JPEG dan meyakini bahwa keduanya akan muncul saling berdekatan satu sama lain pada gambar. Sebaliknya, pada film fotografi dan demikian pula pada korteks visual, anda dapat melakukannya. Serupa dengan hal tersebut, korteks auditori menciptakan peta dari apa yang anda dengarkan, namun juga mengorganisasi berbagai hal berdasarkan tempat dimana mereka berada (di ruang 3 dimensi), Cortex auditori juga memiliki peta yang menggunakan frekuensi suara sebagai kerangka acuan (misalnya jika suara yang didengar bersifat tonotopis).
Sebagai tambahan terdapat pula peta sesungguhnya dari ruang fisik pada korteks dari seluruh tubuh, yang disebut sebagai homunculus. Anda dapat mengetahui seberapa luas biasanya otak dalam memberikan peta ini, mengingat ukuran mereka yang relatif kecil. Bagian tengah dari peta korteks visual primer, berkoresponden dengan fovea dan retina, yang memiliki resolusi tinggi.
Baca Juga Sistem Saraf Pusat Pada Sistem Pembelajaran
Baca Juga Sistem Saraf Pusat (SSP) Pada Sistem Pembelajaran
Cerebral Lobes
Keempat lobus cerebral cerebral lobes) umunya memainkan fungsi yang berbeda-beda, anda dapat mendapati lobus frontal (frontal lobe) dengan meletakkan telapak tangan pada kening dengan seluruh jari mengarah ke atas. Lobus frontal memainkan peranan pada perencanaan, sosialisasi, bahasa serta berbagai kontrol umum lainnya yang meliputi pengawasan seluruh daerah otak.
Lobus parietal (parietal lobe) adalah pada bagian atas dari kepala, jika anda rapatkan seluruh jari dan meletakkan telapak tangan di atas kepala, seluruh daerah yang terlingkupi merupakan daerah yang dimaksud. Bagian ini berkenaan dengan penginderaan, memadukan informasi dan merepresentasikan tubuh serta gerakan. Modul pengenalan objek untuk pemrosesan visual terletak di sub-daerah ini.
Anda hanya dapat meletakkan tangan anda pada bagian ujung dari lobus temporal (temporal lobe) tangan tepat di belakang telinga. Sub bagian ini berada di belakang lobus frontal, di bawah lobus parietal dan melingkupi hingga ke bagian belakang dari cerebrum. Pemrosesan sinyal audio dilakukan di daerah ini. Sub-bagian ini berkenaan pula dengan bahasa dimana bagian kiri berkenaan dengan suara non linguistik. Bagian ujung yang menggulung dari lobus temporal bergabung dengan hippocampus (dari sistem limbik)bertanggung jawab pada pembentukkan memori.
Akhirnya terdapat pula sub daerah yang disebut sebagai lobus occipital (occipital lobe), tepat di tengah bagian belakang kepala anda. Lobus occipital merupakan sub bagian yang terkecil dari cerebrum dan di sub-bagian ini terdapat visual cortex.
Kedua belahan (hemisphere) disatukan bersama oleh struktur lain di bawah lobus, yang disebut sebagai corpus callosum. Struktur ini merupakan bagian terbesar yang terdiri dari banyak serat pada seluruh sistem saraf. Sementara memori sensorik, seperti penglihatan, terbagi pada dua belahan (hemisphere), corpus callosum menggabungkan keseluruhannya. Corpus Callosum dilindungi oleh substansi lemak yang disebut sebagai myelin yang mempercepat aliran sinyal listrik di antara sel saraf. Sedemikian efisiennya, hingga kedua sisi visual cortex dapat beroperasi secara simultan seolah tepat bersebelahan satu sama lain. Hal ini sangat menarik perhatian, mengingat corpus callosum menghubungkan kedua belah otak yang berjarak beberapa inci dan setiap sel biasanya dipisahkan satu atau dua milimeter.
Cerebral Cortex
Cortex (korteks), permukaan seluruh lobus, dibedakan menjadi beberapa area dan melakukan fungsi yang berbeda-beda. Pemisahan antar bagian tersebut tentunya tidak secara definitif, mengingat masing-masing bagian saling terhubung dan saling mengambil informasi satu sama lain.
Area sensorik dari korteks di karakterisasi oleh peta, representasi dan informasi yang datang melalui pancaindera. Representasi itu disebut sebagai peta, karena perubahan yang berkelanjutan dari nilai input dipresentasikan akibat pergesekan jarak yang berkelanjutan diantara tempat mereka diproses pada daerah kortikal. Pada korteks atau cortex visual, area visual dicadangkan pada retina. Peta yang berkenaan dengan ruang atau spasi ini diambil dari setiap tahap awal pemrosesan visual. Hak ini berarti bahwa jika kedua hal berdekatan satu sama lain di dunia mereka, maka mereka pada awalnya di proses di daerah yang pada awalnya diproses di daerah yang menyebar dari korteks visual.
hal ini seperti citra visual yang disimpan pada film negatif (klise) namun tidak seperti ketika citra visual yang disimpan di komputer dalam format JPEG. Anda tidak dapat menunjukkan secara definitif 2 titik yang berdampingan pada file JPEG dan meyakini bahwa keduanya akan muncul saling berdekatan satu sama lain pada gambar. Sebaliknya, pada film fotografi dan demikian pula pada korteks visual, anda dapat melakukannya. Serupa dengan hal tersebut, korteks auditori menciptakan peta dari apa yang anda dengarkan, namun juga mengorganisasi berbagai hal berdasarkan tempat dimana mereka berada (di ruang 3 dimensi), Cortex auditori juga memiliki peta yang menggunakan frekuensi suara sebagai kerangka acuan (misalnya jika suara yang didengar bersifat tonotopis).
Sebagai tambahan terdapat pula peta sesungguhnya dari ruang fisik pada korteks dari seluruh tubuh, yang disebut sebagai homunculus. Anda dapat mengetahui seberapa luas biasanya otak dalam memberikan peta ini, mengingat ukuran mereka yang relatif kecil. Bagian tengah dari peta korteks visual primer, berkoresponden dengan fovea dan retina, yang memiliki resolusi tinggi.
Baca Juga Sistem Saraf Pusat Pada Sistem Pembelajaran
Kesimpulan
Pembahasan mengenai cerebral lobes dan cerebral cortex mengindikasikan pembahasan mengenai fungsinya yang berkaitan erat dengan fungsi dari keseluruhan otak. Ketika anda bertanya apa yang membentuk manusia atau dimanakah letak kesadaran, jawabannya tidak sepenuhnya pada korteks : bagian otak lain juga memiliki fungsi pada manusia, kita memiliki rubuh manusia dan sistem saraf, dan kita eksis pada lingkungan dimana otak kita merefleksikan adaptasinya. namun demikian, secara definitif ada di korteks, jadi dapat dikatakan secara singkatnya ada beberapa di dalam cerebral.Baca Juga Sistem Saraf Pusat (SSP) Pada Sistem Pembelajaran