Meningkatkan Kemampuan Sosial Dan Emosi Anak Usia Dini
Thursday, March 21, 2019
klinikabar.com, Kemampuan Sosial Dan Emosi Anak Usia Dini - Untuk memiliki kemampuan emosi dan sosial yang baik pada anak usia dini, seorang anak juga harus tercukupi nutrisinya, apabila kecukupan nutrisinya kurang baik, anak berisiko mengalami masalah dalam tumbuh kembangnya, mengalami masalah emosi, dan pada akhirnya mengalami masalah sosial, seperti kemampuan sosial yang rendah, sulit bergaul, dan bahkan ditolak teman. Oleh karena itu, sebagai orang tua kita wajib memperhatikan asupan nutrisi terbaik bagi anak, karena nutrisi yang baik kunci utama dalam perkembangan anak.
Sering kita melihat anak kita belum juga mau bergaul dengan teman-teman disekitar rumahnya. Kadang-kadang anak bermain bersebelahan dengan temannya, tapi aneh sekali saat mereka tidak saling bertegur sapa. Malah anak lebih banyak malu bertemu dengan teman lainnya. Jangan-jangan anak kita kelak tidak bisa bergaul? Ungkapan ini sering kita dengar dari kekhawatiran para orang tua termasuk anda yang khawatir jika anaknya tidak memiliki kemampuan emosi dan sosial.
Cara Memahami Kemampuan Emosi Dan Sosial
Menurut para ahli, perkembangan seorang anak mencakup aspek fisik, kognitif, bahasa, emosi, dan sosial. Semua aspek akan saling mendukung. Aspek perkembangan yang sangat berkaitan dengan kemampuan bergaul adalah aspek emosi dan sosial anak. Ternyata, perkembangan emosi dan sosial anak 1-3 tahun berbeda dibandingkan dengan anak 4- tahun.
Kemampuan Emosi Dan Sosial Anak Usia 1-3 Tahun
1. Pahami Dirinya Perempuan Atau Laki-laki
Anak sudah sering bercerita bahwa dirinya adalah perempuan atau laki-laki yang biasa ditandai dengan ucapan seperti "aku kan perempuan, jadi mainannya boneka. Kalau laki-laki mainnya mobil-mobilan."
2. Senang Memilih Dan Mengatur
Anak bahkan kesal jika diatur oleh orang tuanya. Supaya rasa percaya dirinya bertambah, orang tua dapat memberikan 2-3 pilihan yang sudah disetujui oleh orang tua. Contohnya, ketika akan pergi ke pesta, bunda dapat memilihkan baju pesta merah dan putih an menyingkirkan baju tidur kuning dan biru, lalu meminta anak memilih hanya antara baju pesta merah atau putih untuk ia pakai.
3. Bisa Bermain Bersebelahan Walaupun Tidak Saling Berbicara
Anak sudah mulai menunjukkan keberanian untuk bermain di sebelah temannya yang seusia ataupun dengan yang berbeda usia, walaupun mereka mungkin hanya saling melirik tanpa bicara satu sama lain.
4. Anak Kadang Meniru
Pada usia 1-3 tahun anak sudah bisa memperhatikan apa yang dilakukan dan diucapkan oleh orang lain dan menirunya. Misalnya anak melihat temannya menumpuk beberapa balok menjadi sebuah menara, ia mungkin mencoba menirunya.
5. Anak Masih Sulit Untuk Berbagi
Hal ini diperhatikan ketika anak sedang asyik bermain boneka, misalnya dan ketika ada teman seusianya ingin bermain boneka yang sama, anak merasa tidak ingin meminjamkan bonekanya ke temannya tersebut.
6. Mungkin Anak Memukul Ketika Marah Tanpa Tahu Akibatnya
Ketika anak marah terhadap temannya, ia mungkin memukul temannya. Sesungguhnya ia sama sekali tidak berniat menyakiti, karena ia belum menyadari efek perbuatannya.
7. Anak Kadang Takut Dengan Orang Baru
Seringkali anak hanya mau digendong atau bersama orang yang dikenalnya seperti ibu, ayah, nenek, dan kakeknya. Ia mungkin menangis ketika diajak bersalaman dengan keluarganya yang jarang ditemuinya. Tunjukkan bahwa orang yang jarang ditemuinya itu juga baik hubungannya dengan orang tua, sehingga anak mau mendekatinya.
Kemampuan Emosi Dan Sosial Anak Usia 4- 6 Tahun
1. Paham Perbedaan Jujur Dan Bohong
Di usia 4- tahun, anak sudah dapat membedakan dengan baik antara perilaku jujur dan perilaku bohong. Terkadang anak berbohong untuk mengecek reaksi orang tuanya. Penting sekali orang tua mengajarkan bahwa yang diharapkan adalah kejujuran.
2. Bersikap Baik Karena Anak Takut Di Hukum
Anak mulai paham akan arti hukuman (punishment), mengapa seseorang yang melakukan kesalahan harus menerima akibatnya. Dengan memahami apa yang dimaksud dengan hukuman, anak akan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan dengan menunjukkan sikap yang baik.
3. Anak 4-6 Tahun Lebih Bisa Mengontrol Diri, Emosinya Tidak Meledak-ledak
Dengan kemampuan emosi dan sosial yang baik, anak tidak menunjukkan amarah yang berlebihan dan tidak menjadi seseorang yang meledak-ledak emosinya.
4. Anak Menjadi Senang Humor Dan Imajinasi
Anak akan sering menunjukkan candaan dan gurauan yang mampu membuat orang lain tertawa, dan ia akan merasa bangga dapat membuat orang lain tersenyum.
5. Paham Apa Yang Dirasakan Teman Lain
Kini anak sudah bisa memperkirakan perasaan temannya dari wajah dan gerak-gerik tubuhnya, misalnya menebak ketika temannya merasa sedih.
6. Berusaha Menyenangkan Orang Lain
Berdasarkan pengalamannya, anak mencoba memberikan hasil karyanya atau memeluknya.
8. Anak Mulai Bisa Berbagi Dan Bekerja Sama
Di tahapan usia anak 4-6 tahun sudah mampu bergantian mainan dengan teman seusianya dan mampu bermain bersama, misalnya bermain rumah-rumahan dengan teman-temannya.
9. Anak Lebih Suka Main Dengan Temannya Daripada Dengan Orang Tuanya
Anak sudah berani berteman dengan teman sebayanya dan anak akan lebih menyukai bermain dengan temannya ketimbang dengan orang tuanya.
Penutup
Setelah tahu bagaimana mencermati kemampuan emosi dan sosial anak sesuai dengan usia tumbuh kembangnya dan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah diuraikan diatas. Mulai sekarang anda harus menjadi orang tua yang cerdas dan paham apa yang sebenarnya harus anda lakukan agar tumbuh kembang anak menjadi lebih baik setelah mengetahui kemampuan emosi dan sosial anak sejak dini.