Jenis Musik Dan Lagu Yang Tepat Untuk Anak

klinikabar.com, Jenis Musik Dan Lagu Yang Tepat Untuk Anak - Saat berbicara dampak dari musik dan lagu, ditambah dengan karakter anak yang masih dalam proses pertumbuhan, dampaknya akan jadi luar biasa dahsyatnya. Itu sebabnya mengapa musik dan stimulus yang dipaparkan ke anak, harus dipilih betul secara sangat hati-hati.

Menurut psikolog, musik bisa menyampaikan suatu hal yang jauh lebih besar ketimbang kata-kata. Musik adalah bunyi yang berirama, lalu punya makna yang sifatnya subjektif oleh kita. Musik juga mempengaruhi semua aspek kasat mata dalam diri kita, yang kemudian mempengaruhi mood dan rasa. Musik bisa membuat kita merasa semangat, romatis, bete, sedih, sampai jengkel. Musik juga bisa membuat anak peka akan nada dan bisa jadi saran belajar yang efektif. Sebesar itu pengaruh dari musik.

Sementara anak-anak masih berbeda dalam tahap tumbuh kembang, sehingga dia cenderung akan menerima seluruh stimulus dari dunia sekitarnya secara mentah-mentah. Lalu, muncul lah pertanyaan pada benak orang tua : jangan-jangan lagu dan musik untuk anak zaman dulu lebih baik daripada lagu pada zaman sekarang? Tidak juga! Ini bicara soal tren. dulu orang punya keterbatasan dalam membuat lagu, jadi lagu yang tercipta pun lebih sederhana. 

Musik Untuk Perkembangan Anak

Jika sekarang anak mendengar lagu "aku anak gembala" maka anak kan bingung karena sudah jarang sekali ada orang menggembala ternaknya. Konteksnya sudah banyak diubah. Masing-masing zaman memiliki keindahan tersendiri yang tidak bisa dibanding-bandingkan. Namun, jika lagu sekarang banyak mengangkat tema percintaan ala remaja, atau tema tentang konflik rumah tangga, tentu hal itu salah besar.

Sekarang lagu anak jadi semakin tua dan semakin tidak bermutu. Boleh anak mendengarkan lagu zaman sekarang, tapi orang tua harus mendengarkan makna lagu tersebut, dan itu tugas kita untuk memilihkan lagu dan musik untuk anak. Lalu musik dan lagu apa yang tepat untuk diperdengarkan oleh anak

4 Hal Harus Diperhatikan Orang Tua Dalam Memilih Musik Untuk Anak

1. Perhatikan Usia Dan Kebutuhan Anak

Bayi, batita, balita, dan anak-anak memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda ketika menerima stimulus berupa musik. Bayi misalnya, baru bisa mencerna alunan musik yang sangat sederhana. Berbeda dengan balita yang mulai bisa menikmati lagu yang lebih ramai dan dengan tempo yang lebih cepat.

2. Batasi Instrumen Musiknya

Semakin muda usia anak, semakin sedikit instrumen yang bisa dikenali. Oleh karena itu, jangan paksakan otak anak untuk menerima musik dari instrumen yang terlalu banyak. Anak umur satu tahun misalnya, stimulasi musiknya berhenti sampai tiga instrumen saja. Sehingga anak yang inderanya sedang berkembang, bisa mengidentifikasi bunyi tersebut dengan lebih mudah. Misalnya bunyi seruling, gitar, dan perkusi.

3. Nada Dan Tempo Musik

Lagu untuk bayi, berbeda dengan lagu untuk balita dan anak sekolah dasar. Perbedaan yang paling signifikan adalah dari nada dan tempo lagunya. Untuk bayi, biasanya orang tua bisa memperdengarkan lagu dan musik yang mengalun lembut, sederhana. dan dengan tempo yang lambat. Sementara untuk anak bisa mengenalkan musik yang lebih dinamis dan ramai.

4. Hati-hati Dengan Lirik Lagu Dan Maknanya

Orang tua pun perlu memahami lirik dari lagu yang diperdengarkan. Liriknya harus menjauhi hal-hal yang berbau SARA, seks, dan pornografi, juga kekerasan. Daya tangkap anak masih terbatas, sehingga dia belum mengerti mana hal yang baik dan buruk. Akan lebih baik jika anda memberi lagu dengan makna yang positif untuk dapat dicerna oleh anak

Penutup

Jika anak sudah mulai terpapar musik dan lagu yang tidak sesuai dengan kebutuhannya, anda bisa menyiasatinya dengan mendominasi anak dengan lagu-lagu yang sesuai. Di rumah, anda bisa mengajaknya bernyanyi bersama atau memutar lagu anak-anak di saat bermain, sebagai orang tua anda harus dominasi anak dengan lagu yang sesuai dan tepat untuk anak.

Baca Juga 6 Permainan Asah Motorik Kasar Anak

Share this post