4 Cara Orang Tua Melatih Anak Puasa
Saturday, March 16, 2019
klinikabar.com, 4 Cara Melatih Anak Puasa - Mengajak anak puasa memiliki tantangan tersendiri. Namun dengan membangun kedekatan dengan anak dan memberikan briefing sebelum puasa, maka anak akan melakukan puasa dengan senang hati, jangan lupa berikan pujian juga ya ketika melatih anak puasa.
Melatih Anak Puasa Secara Bertahap
Tahap usia puasa atau kewajiban berpuasa pada anak pada dasarnya diberlakukan kepada orang yang sudah aqil baligh yaitu ditandai dengan datangnya haid yang pertama pada anak perempuan dan dengan datangnya mimpi basah pada anak laki-laki. Pada usia 12 tahun pada anak perempuan dan 13 tahun pada anak laki-laki. Meskipun begitu, tahap pelatihan berpuasa bisa dilakukan pada usia sebelumnya. Lalu bagaimana cara melatih anak puasa?
Melatih Anak Puasa Pada Usia 4 Sampai 5 Tahun
Di usia ini anak belum mampu menahan diri terhadap makanan dan minuman keran anak belum memiliki kemampuan menunda. Karena itu kita tidak bisa memaksakan anak untuk mencoba berpuasa. Pada usia ini kita bisa melakukan semacam sosialisasi tentang puasa di bulan Ramadan. Anak bisa melihat dan merasakan suasana yang berbeda saat berbuka puasa. Anggota keluarga mengekspresikan kegembiraan saat adzan Magrib berkumandang. Lalu menyerbu makanan yang tersaji di meja makan. Insya Allah suasana seperti ini dapat ditangkap dan dirasakan oleh anak sebagai suatu yang istimewa.
Melatih Anak Puasa Pada Usia 5 Sampai 7 Tahun
Pada usia ini anak sudah memiliki kemampuan berpikir abstrak. Sehingga lebih mudah diberikan pemahaman apa itu puasa dan bagaimana melaksanakan puasa. Pada usia ini anak sudah bisa diajak untuk mencoba berpuasa secara bertahap. Misalnya, dilatih bangun saat sahur, salat subuh berjamaah, serta tidak makan dan minum sampai jam tertentu. Beberapa manfaat puasa adalah melatih anak bersabar, setidaknya belajar mengendalikan dorongan makan dan minum, mengajarkan kejujuran, melatih kepekaan sosial dan membuat tubuh anak sehat.
Melatih Anak Puasa Pada Usia 7 Tahun Keatas
Pada tahap usia ini umumnya anak sudah lebih memahami arti puasa. Anak sudah mampu lebih mahir mengontrol diri dan lebih mampu mengatasi godaan sehingga ia dapat berpuasa sehari penuh selama bulan Ramadhan.
4 Cara Melatih Anak Berpuasa
Tentu saja mengajak anak puasa memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua. Beberapa perilaku anak yang mungkin muncul adalah penolakan berpuasa, susah untuk bangun saat makan sahur, atau saat anak merengek-rengek minta membatalkan puasa sebelum waktunya. Sebagai orangtua tentu kita dituntut memiliki keterampilan yang mumpuni alam menjalankan pelatihan ini.
Agar puasa anak bisa berjalan lancar dan mulus serta menyenangkan, ada beberapa hal yang dapat dikerjakan para orang tua seperti berikut ini.
1. Membangun Kedekatan Dengan Anak
Membangun kedekatan dengan anak tujuannya agar tercipta suasana yang menyenangkan dan menenangkan sehingga memudahkan orang tua mengkomunikasikan dan mengajarkan nilai-nilai agama pada anak. Termasuk di dalamnya menjelaskan tentang alasan kita harus berpuasa dan meyakini anak bahwa dengan berpuasa badan kita akan sehat.
2. Melakukan Briefing Sebelum Puasa Dilaksanakan
Bisa dimulai beberapa hari menjelang hari pertama puasa dan beberapa kali pada malam hari sebelum anak tidur setelah masuk bulan Ramadan. Kita dapat mendiskusikan dan menyepakati beberapa hal. Misalnya, jam berapa ia dibangunkan untuk makan sahur, sampai jam berapa anak mencoba untuk tidak makan dan minum. Atau apakah setelah batal pada siang hari, puasanya akan diteruskan lagi atau tidak.
Ingat, pada usia pelatihan ini anak tidak boleh dipaksa puasa (apalagi dengan cara kasar) untuk berpuasa penuh sebagaimana halnya orang dewasa. Ingat juga secara hukum syariat anak yang belum aqil baligh belum wajib melaksanakan puasa secara penuh, sehingga tidak ada manfaatnya bagi orang tua memarahinya apabila anak tidak dapat berpuasa secara penuh.
3. Orang Tua Harus Kreatif
Di sisi lain orang tua juga harus kreatif dalam usahanya meyakini anak. Terutama pada anak usia 7 tahun ke atas untuk berusaha menyelesaikan pausanya secara penuh. Pujian terhadap keberhasilan anak berpuasa secara penuh akan sangat membantu menguatkan semangatnya.
Beberapa hadiah berupa benda (mainan atau uang) atau non benda (mengajak berlibur ke tempat wisata yang bagus, misalnya) bisa juga menjadi penyemangat anak untuk menyelesaikan puasanya selama satu bulan penuh. Akan tetapi, orang tua tentu harus bijaksana dan mengukur seberapa bermanfaatnya hadiah tersebut bagi anak. Penting diingat, orang tua tidak menjanjikan hadiah yang sebenarnya di luar kemampuan mereka, bahkan sebetulnya tidak berniat untuk memenuhinya. Janji yang tidak ditepati akan sangat membuat anak kecewa sehingga orang tua menjadi figure yang tidak dapat dipercaya.
Efek dari ketidak percayaan anak ini bisa menjadi pemicu bagi anak enggan berpuasa lagi di masa-masa yang akan datang. Pelatihan bertujuan supaya anak memiliki kesiapan lahir dan batin untuk menjalankan kewajiban di masa yang akan datang, semata ini karena memenuhi perintah Tuhan, dan bukan mendapatkan hadiah.
4. Anak Yang Batal Puasa Secara Diam-Diam
Ada saatnya anak tidak jujur, misalnya membatalkan puasanya secara sembunyi-sembunyi. Salah satu tujuan berpuasa adalah agar kita mampu mengendalikan emosi. Pada saat inilah orang tua berkesempatan memberikan contoh yang baik dalam merespons perilaku ini.
menasehati anak dengan perkataan yang baik, disertai intonasi suara yang diatur sedemikian rupa dan dengan cara bijaksana. Tentu jauh akan berdampak lebih baik dari pada bersikap marah-marah. Bila orang tua merespons kejadian ini dengan marah-marah, maka ia telah gagal memberikan contoh tentang pengendalian amarah.
Penutup
Melatih puasa pada anak agar anak dapat berpuasa secara penuh, maka perlu dilakukan latihan secara bertahap, dengan melakukan kegiatan bermanfaat dan menyenangkan saat berpuasa. Misalnya, mengikuti kegiatan pesantren kilat di lembaga atau organisasi tertentu, membuat prakarya, mengembangkan hobi, atau melakukan kegiatan sosial seperti berkunjung ke panti asuhan, membagikan makanan untuk berbuka di masjid dan lain-lain. hal ini dapat mengalihkan perhatian anak dari rasa lapar dan mendorong anak untuk berbuka puasa. Itulah artikel tentang cara melatih anak puasa.
Baca Juga Tantangan Menghadapi Anak Generasi Alfa