Definisi Gagal Nafas, Gejala Dan Mengobati Gagal Nafas
Friday, February 08, 2019
klinikabar.com, Definisi Gagal Nafas, Gejala Dan Mengobati Gagal Nafas - Gagal Nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO₂), eliminasi karbondioksida (Pa C₀₂) dan Ph yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi difusi atau perfusi. Gagal nafas merupakan kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen karbondioksida dalam jumlah yang dapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan.
Gagal nafas terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen dan pembentukan karbondioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar dari 45 mmHg (Hiperkapnia).
8 Tanda Dan Gejala Gagal Nafas Atau Manifestasi Klinis Gagal Nafas
- Sianosis (kebiru-biruan)
- Tatikardi
- Pernafasan cepat dan dalam
- Terasa nyeri
- Banyak mengeluarkan keringat
- Gelisah
- Bicara jadi kacau
- Retraksi dada
Anatomi Fisiologi Pernafasan
Rongga Hidung
Hidung atau nasal merupakan saluran udara pertama, mempunyai dua kavumnasi yang dipisahkan oleh septum nasi
Faring
Faring adalah persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan
Faring adalah persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan
Laring
Laring merupakan saluran udara yang bertindak sebagai pembentuk suara
Epiglotis
Epiglotis merupakan katup untuk menutup saluran pernapasan saat makan
Trakea
Trakea terbentuk dari 16-20 cincin yang berbentuk seperti tapa kuda dan terdiri dari tulang-tulang rawan.
Bronkus
Bronkus merupakan cabang dari tenggorokan
Bronkiolus
Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus
Alveolus
Alveolus merupakan tempat pertukaran antara oksigen dan karbondioksida
Pleura
Pleura merupakan cairan yang membungkus paru-paru
5 Penyebab Gagal Nafas Atau Etiologi Gagal Nafas
- Depresi sistem saraf pusat
- Kelainan neurologis primer
- Efusi pleura, hemotoraks dan pneumotoraks
- Trauma
- Penyakit akut paru-paru
Patofisiologi Gagal Nafas
Gagal nafas ada dua macam, yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik, dimana masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda. Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang paru-parunya normal secara struktural maupun fungsional sebelum awitan penyakit timbul. Sedangkan gagal nafas kronik seperti bronkitis kronis, emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit penambang batu bara). Pasien mengalami toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang membentuk secara bertahap.
Setelah gagal nafas akibat biasanya paru-paru kembali kekhasan asalnya. pada gagal nafas kronik struktur paru mengalami kerusakan yang ireversibel. Indikator gagal nafas telah frekuensi pernafasan dan kapasitas vital, frekuensi pernafasan normal adalah 16-20 x per menit. Bila lebih daro 20 x per menit tindakan yang dilakukan memberi ventilator karena kerja pernafasan menjadi tinggi sehingga timbul kelelahan. Kapasitas vital adalah ukuran ventilasi (normal 10 -20 ml per gram.
4 Komplikasi Gagal Nafas
- Asidosis metabolic
- Infeksi
- Kegagalan penyapihan ventilasi mekanik (ventilator)
- Rendahnya asupan nutrisi yang adekuat
4 Pemeriksaan Diagnostik Gagal Nafas
- Pemeriksaan gas-gas darah arteri
- Pemeriksaan rontgen dada
- Hemodinamik
- EKG
5 Penatalaksanaan Medis Gagal Nafas
- Terapi oksigen
- Ventilator mekanik dengan memberikan tekanan positif kontinu
- Inhalasi nebulizer
- Pengobatan ; bronchodilator
- Steroid
4 Penatalaksanaan Keperawatan
- Mengkaji status pernafasan (frekuensi nafas, bunyi nafas)
- Fisioterapi dada
- Pemantauan hemodinamik
- Dukungan nutrisi sesuai kebutuhan
Kesimpulan
Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak adekuat dimana terjadi obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yang mengendalikan pernafasan terletak dibawah batang otak (pons dan medula). Pada kasus pasien dengan anestesi, cidera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia, mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lambat dan dangkal. Pada periode post operatif agen menekan pernafasan dengan efek yang dikeluarkan atau dengan meningkatkan efek dari analgentik opiood. Pneumonia atau dengan penyakit paru-paru dapat mengarah ke gagal nafas akut.
Baca Juga Penyebab Dan Cara Penanganan Pneumonia
Baca Juga Penyebab Dan Cara Penanganan Pneumonia