Cara Dan Manfaat Pemeriksaan Darah Pada Anak
Wednesday, February 06, 2019
klinikabar.com, Cara Dan Manfaat Pemeriksaan Darah Pada Anak - Sebagai orangtua kita selalu tidak tega jika anak kita tiba-tiba dianjurkan untuk diperiksa darah oleh dokter. Bukan karena khawatir melihat jarum suntik menusuk tangan anak kita yang masih kecil, namun juga membayangkan anak kita menangis karena menahan rasa sakit, lalu, mengapa dokter menyarankan untuk anak anda diperiksa darah? Mari kita simak jawabannya.
Cara Dan Manfaat Pemeriksaan Darah Pada Anak
Siapa Yang Perlu Diperiksa Darah? Sepanjang masa kanak-kanak, umumnya anak akan memerlukan pemeriksaan darah, sedikitnya satu kali. anak yang sedang sakit panas, anak yang sedang sakit dan tidak kunjung sembuh, atau sedang menjalani pengobatan tertentu, adalah yang paling sering dianjurkan untuk pemeriksaan darah.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan petunjuk mengenai penyakit yang diderita menegakkan diagnosis, beratnya penyakit, atau melihat reaksi dari pengobatan yang sedang dilakukan. Pemeriksaan darah dilakukan dengan mengambil sedikit darah dari pembuluh darah, untuk kemudian diperiksa dibawah mikroskop atau menggunakan alat khusus untuk menganalisa kandungan yang didapat di dalam darah tersebut.
Dari darah, dokter dapat memperoleh banyak informasi mengenai kondisi anak, mulai dari ada tidaknya infeksi, anemia, bagus dan tidaknya fungsi organ dalam, hingga untuk mencari tahu jenis kuman penyebab penyakit. Sama seperti pada orang dewasa, pemeriksaan darah pada anak-anak juga dapat bermacam-macam, mulai dari jumlah sel darah, golongan darah, hingga fungsi hati, fungsi ginjal, dan fungsi organ tubuh lainnya. dari pemeriksaan darah, juga dapat diketahui jika anak mengalami infeksi penyakit atau kekurangan nutrisi tertentu.
Pemeriksaan darah yang paling sering dianjurkan pada anak adalah pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan ini mungkin disarankan saat menjalani check-up rutin, atau jika anak tampak pucat dan lemah, ada kemungkinan mengalami infeksi, mengalami memar atau mengalami perdarahan yang tidak diketahui sebabnya. Dari pemeriksaan darah ini dicari jumlah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit, hemoglobin, hematokrit, dan lain-lain.
Sel Darah Merah
Sel darah merah, terdiri dari pemeriksaan hitungan sel darah merah, hemoglobin (protein pengangkut oksigen di sel darah merah), dan mean cell volume (MCV). kekurangan sel darah merah menunjukkan adanya anemia.
Sel Darah Putih
Sel darah putih, menghitung jumlah leukosit, biasanya juga meliputi hitungan berbagai jenis leukosit di dalam darah, jumlah leukosit yang abnormal mungkin menunjukkan adanya infeksi, peradangan, atau gangguan di organ tertentu.
Trombosit
Trombosit merupakan sel darah yang berperan di dalam pembekuan darah dan mencegah terjadinya perdarahan, jika jumlah trombosit terlalu rendah, maka ada kemungkinan terjadi perdarahan sewaktu-waktu. Pemeriksaan darah lengkap juga dapat diinterpretasikan untuk melihat adanya kehilangan darah, gangguan produksi dan destruksi sel darah, infeksi akut atau infeksi kronis, alergi serta gangguan pembekuan darah.
Cara Pemeriksaan Darah
Cara pengambilan darah sebenarnya sangat sederhana, sangat sedikit menyebabkan nyeri, dan hanya memerlukan waktu beberapa menit saja, namun, seringkali rasa takut dan kaget saat jarum suntik dimasukkan dapat membuat pengambilan darah menjadi lebih sulit dan menjadi lama.
Untuk bayi yang baru lahir, darah biasanya diambil melalui tumit, sedangkan untuk anak yang lebih besar, darah diambil melalui jarum yang disisipkan di lengan. Jangan khawatir, jarum yang digunakan untuk mengambil darah selalu baru dan tidak menimbulkan risiko penularan AIDS, hepatitis, atau penyakit lainnya yang menular melalui darah.
Sebelum mengambil darah dimulai, petugas laboratorium akan membersihkan kulit dengan kapas dan alkohol, kemudian melilitkan karet elastis di lengan bagian atas dengan tujuan agar pembuluh darah menonjol dan lebih mudah terlihat.
Baru kemudian jarum disisipkan ke pembuluh darah, dan darah di sedot dan dimasukkan ke dalam tabung. setelah itu, karet elastis dilepas dan daerah bekas jarum suntik ditekan dengan kapas dan plester, daerah bekas pengambilan darah kadang terlihat kebiruan, namun hal ini bukanlah masalah dan bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Darah yang telah diambil akan diperiksa atau diproses menggunakan mesin, bergantung pada jenis pemeriksaan, biasanya hasil pemeriksaan akan dapat diketahui dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari.
Terkadang mengambil darah dapat menjadi sulit bukan hanya karena anak tidak cooperative, penusukkan jarum suntik juga dapat terjadi berulang-ulang karena pembuluh darah yang kecil dan sulit ditemukan, atau rapuh, pembuluh darah yang mudah pecah, dan telah kolaps akibat dehidrasi atau shock. Kemudian lain anak dapat merasa sangat takut sehingga merasa pusing atau pingsan setelah diambil darahnya.
Apakah Anak Harus Diberi Tahu Atau Tidak Saat Akan Dilakukan Pengambilan Darah?
Orangtua sering memberitahukan kepada anaknya kalau ia akan diperiksa darah, apalagi jika anak termasuk orang yang takut akan jarum. Disarankan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada anak, hal ini akan membangun kepercayaan antara anak, anda dan petugas yang akan mengambil darah.
Memang bukan hal yang mudah, sebab itu kita harus menjelaskan pada anak mengenai prosedur pengambilan darah, beri waktu pada anak untuk mempersiapkan mental dan beri anak kesempatan untuk bertanya.
Dengan demikian, anda dapat menjelaskan mengapa prosedur ini perlu dilakukan. terakhir anda dapat berdiskusi dengan anak untuk membuat rencana untuk membantunya saat prosedur pengambilan darah berlangsung.
8. Tips Agar Anak Tidak Takut Diperiksa Darah
1. Tenangkan diri anda agar anak anda tidak panik melihat anda yang takut atau khawatir.
2. Coba mengalihkan perhatian anak, pada anak balita, coba alihkan perhatian dengan memberikannya mainan yang bergerak atau mengeluarkan bunyi-bunyian. Pada anak yang lebih besar, perhatian anak dapat dialihkan dengan video games, boneka kesayangan, atau dengan mainan yang lainnya.
3. Ajak anak anda untuk membayangkan tempat yang indah, mendengarkan anda bercerita, bercanda, atau memintanya menceritakan apa yang dilakukannya di sekolah atau ditempat bermain. Ajak anak untuk merasa dilibatkan dan memiliki pilihan, tanyakan pada anak tentang apa yang dapat membuatnya nyaman, seperti mainan apa yang ingin dibawanya ke rumah sakit, apakah ia ingin berbaring atau duduk, apakah anak anda ingin di pangku dan sebagainya.
4. Ingatkan anak anda bahwa rasanya mungkin memang tidak enak, tapi pemeriksaan perlu dilakukan, yang penting adalah anak anda harus mencoba untuk diam selama jarum sedang disisipkan.
5. Cobalah untuk anak tetap tenang, misalnya dengan menyanyikan lagu, mengusap punggungnya, bercerita dan sebagainya.
6. Jika pengambilan darah tidak berhasil saat pertama kali, sabar dan biarkan petugas mencoba untuk kedua kalinya atau ke tiga kali. Terkadang karena sangat halusnya pembuluh darah atau karena dehidrasi dan syok, darah menjadi lebih sulit diambil, jangan terbawa emosi dan buru-buru meminta petugas diganti, karena situasi akan semakin tegang.
7. Pada anak yang takut jarum suntik karena telah berulang kali di suntik atau diambil darahnya, anda dapat meminta bantuan profesional dari dokter atau psikolog untuk membantu menenangkan anak anda.
8. Terakhir, katakan pada anak anda bahwa anda merasa bangga pada anak anda karena telah berani menjalankan proses pengambilan darah.
Baca Juga Cara Mengobati Diabetes Mellitus Tipe I (Juvenile)
Penutup
Pemeriksaan darah disarankan dokter juga dilakukan mengingat sejumlah penyakit berbahaya, seperti demam berdarah misalnya, dapat memiliki gejala yang tidak jelas dan mirip dengan penyakit demam biasa. Oleh karena itu, lebih baik pemeriksaan dilakukan untuk menghindari kemungkinan penyakit bertambah parah karena tidak cepat diketahui. Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan darah mungkin saja menyelamatkan jiwa anda.Baca Juga Cara Mengobati Diabetes Mellitus Tipe I (Juvenile)