6 Arti Tangisan Laki-Laki Berdasarkan Ilmu Kejiwaan
Wednesday, February 06, 2019
Arti Tangisan Laki-Laki Berdasarkan Ilmu Kejiwaan - Hingga sekarang ini sebagian kaum laki-laki memandang menangis sebagai aib dan kehinaan yang bisa mencemari kehormatan dan mengancam maskulinitas pria. Karena itu laki-laki sangat jarang terlihat menangis atau meneteskan air mata.
Arti Tangisan Laki-Laki Berdasarkan Ilmu Kejiwaan
Pendapat tentang laki-laki yang menangis adalah hal yang menjadi pantangan, Bahkan sebagian lagi dari mereka mempunyai anggapan yang berlebihan dengan memandang dalam kehidupan para laki-laki tidak ada sikap yang lebih mengesankan selain dengan kemampuan yang besar untuk menanggung berbagai beban kehidupan.6 Arti Menangis Bagi Laki-laki
1. Air Mata Dan Wibawa
Sebab dari adanya pemahaman seperti itu dikalangan laki-laki dikarenakan tradisi dalam pendidikan masyarakat yang telah memberi pandangan sejak masih dalam usia dini yang menyatakan jika air mata bisa mengurangi kewibawaan dari kaum laki-laki. Tradisi pemahaman seperti itu pada kelanjutannya berperan dalam memberikan semacam kebiasaan untuk menghindari keinginan untuk menangis dengan alasan menangis dapat menurunkan martabat seorang pria.
2. Menangis Dan Takut Bagian Dari Tradisi
Manusia diciptakan berbeda-beda dan beragam, oleh karenanya antara pria satu berbeda dengan pria lainnya yang memiliki berbeda-beda sifatnya, dalam arti, terkadang kita menjumpai seorang laki-laki yang sangat perasaan, seorang laki-laki yang mudah terpengaruh dan mudah menangis, dan sebaliknya, terkadang kita mendapati seorang laki-laki yang tidak pernah meneteskan air mata sepanjang hidupnya.
Sebagai seorang laki-laki terkadang hanya menangis disaat menghadapi situasi tertentu dimana situasi itu telah menyentuh hati dan perasaannya sebagai manusia, sebagai contoh, ketika seorang pria ditinggalkan oleh istri atau orangtuanya yang meninggal dunia, atau ketika seorang pria benar-benar bertobat atas semua kesalahan yang telah ia lakukan.
Mungkin sebagian pria, menahan tangis berarti menyiksa diri, karena dengan menangis selanjutnya akan diperoleh ketenangan dan kelapangan hati, tindakan menahan diri dari menangis tidak lebih sebagai sikap menyusahkan diri sendiri yang tidak bermanfaat.
3. Menangis Dan Maskulinitas Laki-Laki
Suatu hal yang menjadi kebiasaan bagi para laki-laki dalam persoalan seperti itu adalah tindakan menyembunyikan air matanya, padahal keadaan menuntutnya untuk menangis, mereka melakukan hal ini karena khawatir dengan menangis akan dianggap telah menunjukan kelemahannya di hadapan orang-orang sekitarnya.
Sejak masih kecil dan hingga dewasa, laki-laki di didik untuk memerangi pengaruh dan perasaan yang ada dalam dirinya sehingga dengan demikian nantinya mereka akan menjadi laki-laki yang berwibawa. Dari sinilah sebenarnya celah pertama dimana kaum laki-laki mulai identik dengan hal-hal yang mengarah kekerasan, padahal jika mau jujur terkadang ditemukan sebuah kenyataan dimana laki-laki mungkin juga terpuruk.
Selanjutnya terjadi beberapa perkembangan ketika hal itu menjadi suatu yang harus ditahan, tapi sepenuhnya menjadi sesuatu yang harus ditahan, tapi sepenuhnya pada sebagian besar mereka belum sadar jika dalam keadaan seperti menangis bisa menjadi satu cara untuk menghadapi dan menghilangkannya.
Namun, pada banyak kejadian, para pria tidak melakukan hal itu dikarenakan masih kuatnya pemahaman umum yang selama ini mengharuskan agar pria tidak melakukan hal menangis dengan mudahnya. Karena terkadang tradisi-tradisi di masyarakat berperan penting dalam membentuk kepribadian laki-laki.
Bahkan sebagian besar laki-laki menganggap bahwa tangisan laki-laki sebagai bentuk aib sosial yang seharusnya diperbaiki dan diupayakan untuk diobati di sela-sela kondisi laki-laki yang mempersenjatakan kekerasan dan kekuatan dalam menghadapi berbagai pengaruh, sebenarnya para pria membutuhkan waktu sejenak untuk meneteskan air mata. disaat ada hal-hal yang mengesankan.
4. Menangis Adalah Sebuah Realitas Untuk Laki-laki
Menjauhnya sebagian laki-laki dari menangis merupakan realitas yang berlangsung dimanapun, sejumlah penelitian selama ini kemudian memberikan pemahaman untuk membatasi dan mencermati kecenderungan umum seperti ini sebagai bentuk pelurusan terhadap para laki-laki ketika menghadapi hal-hal yang berhubungan dengan maskulinitas.
Disadari atau tidak, air mata adalah terjemahan dari kerja keras yang tidak mungkin dipisahkan dari identitas pribadi, ditemukan bahwa kebanyakan kaum laki-laki itu berbuat berdasarkan pikiran dibandingkan dengan perasaannya. Dalam hal ini, disarankan untuk para pria agar jangan sampai berlebihan dalam kendali rasionya, dan jangan pula berupaya mengalahkan perasaannya sehingga bersikap begitu keras, dengan kata lain perilaku ini jangan hanya sampai mempengaruhi kepada jiwanya sehingga akan menciptakan kekerasan di dalam diri seorang pria.
5. Menangis Sama Saja Dengan Menghancurkan Dan Menjernihkan Pikiran
Apabila ada laki-laki yang mempercayai bahwa menangis akan merubah dirinya menjadi makhluk yang lemah di hadapan perempuan, maka pemikiran ini sungguh sangat keliru. Karena pada dasarnya, perempuan tahu bahwa air mata tidak diciptakan kecuali untuk mengungkapkan apa-apa yang tersembunyi di dalam jiwa, karena air mata itu suatu berkah dalam kehidupan dengan sebuah cara alami.
Penutup
Sesungguhnya laki-laki itu adalah makhluk kuat dalam segala situasi, dan tidak mungkin bagi air mata untuk menggoyahkan kedudukannya walaupun terdapat berbagai sebab. Sebenarnya sebagian air mata itu bukanlah sesuatu yang berbahaya bagi laki-laki, karena pada akhirnya laki-laki juga manusia yang terkadang rentan terkena tekanan dan problem bermacam-macam yang membutuhkan ketenangan dan penyelesaian. Kita harus yakin bahwa air mata itu memiliki kekuatan yang pantas untuk mencuci jiwa manusia dari kotoran, dan ini yang wajib diterima dengan rela oleh sebagian laki-laki.
Baca Juga Arti Tangisan Menurut Dokter Jiwa
Baca Juga Arti Tangisan Menurut Dokter Jiwa