3 Cara Anak Berkebutuhan Khusus Dapat Berkomunikasi Dengan Baik
Thursday, February 28, 2019
klinikabar.com, Kemampuan bicara, bahasa, dan komunikasi anak berkebutuhan khusus - Masalah bicara tetapi tidak bisa berkomunikasi dengan baik, merupakan masalah serius bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) karena ketiga komponen seperti berbicara, bahasa dan komunikasi merupakan komponen yang harus dikuasai oleh anak berkebutuhan khusus. Jangan harap anak berkebutuhan khusus ini dapat hidup mandiri, berani dan percaya diri dalam kehidupan dan penghidupannya.
Cara Berkomunikasi Dengan Baik Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Meskipun kemampuan bicara, bahasa dan komunikasi merupakan keterampilan yang terpisah. Yang sangat penting bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita/terbelakang mental, tunadaksa/cerebral palsy, Autis, hambatan konsentrasi atensi /ADD dan sebagainya.
yang perlu dipelajari adalah bagaimana berbicara sebaik mungkin. Mengingat anak berkebutuhan khusus tersebut, mempunyai banyak kesulitan dalam kehidupan, ketika dia tidak dapat mengatakan apa yang diinginkannya. Ketidakmampuan untuk berbicara dengan baik, seringkali menjadi ciri utama dari anak berkebutuhan khusus.
Berbicara adalah suatu kemampuan untuk mengeluarkan suara secara benar dan menyusun suara itu bersama, sehingga mengalir dengan mudah menjadi suara dan irama yang benar. Hasilnya mereka dapat dengan mudah mengenali dan memahami kata dan kalimat. Berbicara lebih sulit untuk anak yang menderita Tuli atau anak yang mengalami cerebral palsy (CP).
Beberapa anak tunagrahita juga mengalami kesulitan, untuk berbicara dengan jelas. Sedikit anak-anak yang mempunyai masalah khusus dengan bicara, tanpa disertai hambatan lainnya, mungkin mereka tidak diidentifikasi tuli atau mempunyai masalah khusus dengan persepsi bunyi atau keterampilan imitasi. Dan bahasa adalah sistem komunikasi yang mencakup perbendaharaan kata dan tatabahasa. Sedangkan komunikasi adalah penyampaian informasi dari satu orang kepada orang lainnya. Ini bisa menggunakan dengan bahasa, atau dengan suara atau isyarat gerak tubuh sederhana, ekspresi wajah, dan sebagainya.
Kita memerlukan keterampilan komunikasi lebih baik untuk menyampaikan pesan yang rumit, sehingga maknanya jelas, beberapa anak keterampilan komunikasinya lemah dapat dicoba untuk dihubungkan dengan perilaku agresif seperti, menendang atau bersorak-sorai. Apabila mereka belajar keterampilan komunikasi lebih efektif, maka perilaku yang tidak diinginkan seperti itu bisa dikurangi.
Demikian pula dengan seorang anak berkebutuhan khusus berat, kemungkinan tidak mempunyai bahasa, tetapi masih mampu mengungkapkan apa yang disukai dan apa yang tidak disukai dengan ekspresi wajah gerakan atau suara. Bisa jadi ketika dia berbicara dengan yang dikenalnya, seorang anak dapat menjadi mampu berkomunikasi bicara efektif, meskipun bicara dan bahasanya sangat terbatas.
Guru dan orangtua sebaiknya mendorong anak yang berkebutuhan khusus untuk berkomunikasi sebanyak mungkin, apakah yang diucapkan mengerti? Tidak usah bimbang dan tidak usah bingung, yang penting pada tahap awal kita merespon sewajarnya, ketika mereka mencoba berkomunikasi.
Keterampilan Komunikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Diawali dengan penilaian (assessment) pada anak berkebutuhan khusus dan melihat beberapa jenis pesan yang dicoba oleh anak untuk dikomunikasikan, apakah dia mampu untuk memulai komunikasi atas keinginannya sendiri, atau apakah dia menggunakan isyarat gerak tubuh, suara atau kata-kata.
Kita juga perlu mengetahui apakah dia memulai komunikasi atas keinginan sendiri atau dia komunikasi hanya merespon pertanyaan orang lain. Untuk memulainya, perlu cara yang bisa anak berkebutuhan khusus berminat untuk berkomunikasi.
Cara Agar Anak Berkebutuhan Khusus Dapat Berkomunikasi Dengan Baik
1. Anak harus dibimbing untuk berhubungan dengan orang lain melalui bermain dengannya.
2. Guru, anggota keluarga, dan siapapun yang menghabiskan waktu dengan anak, sebaiknya selalu siap untuk memberi kesempatan ketika anak mau mencoba dengan beberapa cara mengubah lingkungannya.
3. Suatu keterampilan yang penting untuk berkomunikasi, berbahasa, dan berbicara yang perlu dikembangkan adalah meniru (imitasi) apa yang orang lain lakukan.
Bila anak berkebutuhan khusus (ABK) meniru suara, coba lagi mulai dengan suara yang dibuat oleh anak sendiri. Beberapa suara dihasilkan anak. Guru mengulang dengan cara yang sama, berarti anak itu giliran meniru gurunya. Dan hargailah untuk menirunya, maka dia akan belajar bahwa meniru adalah suatu kegiatan yang baik dan menyenangkan.
Penutup
Kadang sering melihat seorang anak berkebutuhan khusus seperti meniru suara binatang atau suara mobil sebelum dia dapat mengucapkan kata-kata yang nyata. Kegiatan ini bisa di program secara baik yang dilakukan sekelompok anak berkebutuhan khusus, dengan beberapa anak yang diantaranya telah dapat membuat bunyi dengan lebih mudah. Anak belajar berkomunikasi dengan rajin dan teratur, maka anak berkebutuhan khusus akan pandai berkomunikasi juga.
Baca Juga Kecerdasan Majemuk atau Multi Intelegence
Baca Juga Kecerdasan Majemuk atau Multi Intelegence