Pemeriksaan Kesehatan Pranikah Dan Manfaatnya
Monday, January 07, 2019
klinikabar.com Pemeriksaan Kesehatan Pranikah - Pemeriksaan kesehatan pranikah tidak perlu hingga tingkat deteksi genetika, selain biaya yang mahal, pemeriksaan ini belum tentu juga benar-benar dibutuhkan oleh calon pasangan suami dan istri.
Sedia payung sebelum hujan, begitu langkah seharusnya yang ditempuh oleh calon pasangan suami dan istri sebelum tiba hari pernikahan dengan memeriksakan kondisi kesehatan pribadi masing-masing kepada ahlinya atau dokter. Terlebih dengan pasangan yang memiliki beda usia terpaut cukup jauh. dengan cara ini dokter spesialis akan bisa dengan segera mengetahui ada tidaknya potensi resus pembawa pembawa penyakit yang ada di tubuh calon pasangan suami-istri ini.
Karena itu, di dalam dunia kedokteran sendiri dikenal istilah Screening atau pemeriksaan pranikah yang disebut sebagai pranatal (prahamil). Di berbagai negara, pada umumnya sangat jarang orang menikah ingin segera hamil, namun di negara-negara Eropa dan Amerika justru sebaliknya, tidak sedikit orang menikah namun tidak ingin segera hamil sehingga disana ada beberapa pemeriksaan yang boleh ditunda sampai mereka benar-benar siap untuk hamil.
Contoh pemeriksaan sebelum menikah adalah pemeriksaan untuk cacat pada bayi itu akan mereka lakukan nanti setelah mendeteksi masa kehamilan sesuai dengan yang mereka inginkan.
Konsep Atau Tujuan Pemeriksaan Kesehatan Pranikah
Konsep atau tujuan pemeriksaan kesehatan pranikah itu ada dua, yaitu mencegah atau menghindari jangan sampai penularan penyakit diantara calon pasangan pengantin itu sendiri. Ini tentu dengan asumsi melalui pernikahan nanti itulah untuk pertama kali melakukan kontak seksual. Sementara di negara-negara Eropa dan Amerika agak berbeda. pemeriksaan pranikah itu mereka lakukan biasanya dengan maksud untuk berencana hamil.
Jenis Pemeriksaan Kesehatan Pranikah
Jenis pemeriksaan pranikah yang dilakukan terhadap pasangan calon suami-istri yang ingin menikah, belum tentu untuk mencegah atau mengetahui tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) . Namun bisa saja berupa penyakit lain seperti TBC, kusta, hepatitis B, dan lain-lain pun dapat terdeteksi. Yang penting, pasangan calon pengantin itu datang saat pemeriksaan kesehatan tidak dalam kondisi yang menyulitkan, tapi dalam kondisi yang sehat, mengapa begitu? karena, pasangan yang akan menikah ini selanjutnya segera menjadi pasangan yang akan melakukan kontak tubuh, keduanya akan serumah dan lain-lain.
Selanjutnya, pemeriksaan ini dilakukan dalam upaya mengantarkan mereka untuk memiliki keturunan. Disinilah dimulainya konsep pranatal. dalam pranatal ini nomor satu yang harus diperhatikan adalah kalau sampai seorang perempuan memiliki rencana hamil, jangan sampai kehamilannya ini akan atau bisa mencelakakan jiwanya.
Sangat disesali, tidak banyak orang tahu kalau pasangannya memiliki penyakit jantung (sebelum kehamilannya). Fungsi konsep prenatal ini sebenarnya memberikan arahan terbaik. Sungguh naif kalau seorang ibu tidak tahu penyakit jantungnya itu bisa membahayakan janin kalau suatu hari ia hamil dan melahirkan nanti.
Yang harus diperhatikan jika menikah dengan pasangan yang memiliki perbedaan usia yang jauh, khususnya jika perempuan yang lebih tua usianya, justru permasalahannya ada pada perempuan itu sendiri. Karena seorang perempuan setelah memiliki usia 35 tahun, maka kesuburannya akan menurun. Jika seorang pria menikah dengannya, kesempatan untuk memiliki anak akan semakin rendah. Bukan berarti mereka tidak akan atau tidak bisa memiliki anak.
Karena perempuan di atas 40 tahun saja masih bisa hamil, agar bisa hamil, perempuan intinya harus menjaga kebugaran tubuh dan menjaga kondisi kesehatannya. Oleh karena itu, dengan melakukan tindakan pemeriksaan awal, akan segera diketahui kondisi kesehatan calon pasangan.
Manfaat Pemeriksaan Kesehatan Pranikah
Manfaat lain melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan calon bayi jika di kemudian perempuan tersebut hamil. Bahwa dengan kondisi ibu yang memiliki kebiasaan seperti merokok, mengkonsumsi sembarang obat-obatan, atau kebiasaan lain yang karena ketidak tahuannya, akan mempengaruhi bayi yang akan dilahirkannya nanti.
Bisa saja bayi itu akan terbawa menjadi tidak sehat, misalkan bayi menjadi cacat, atau bayi akan menjadi mengecil. Nah dengan diadakan pemeriksaan pranikah ini semuanya akan dapat diketahui dan semuanya akan menjadi jelas.
perempuan yang hamil di usia diatas 40 tahun memiliki tendensi bayi yang dilahirkannya terkena down syndrome tiga kali lipat dibandingkan dengan kehamilan di usia normal atau di usia muda. dan ini sekedar tendensi dan bukan berarti nanti jika perempuan usia lanjut menikah lalu hamil atau melahirkan pasti bayinya akan cacat.
Pemeriksaan rutin dilakukan sebatas pada hal-hal yang bisa diperbaiki. fokusnya adalah perhatian pada tiga hal utama : jangan sampai ada penyakit yang saling menular, jangan sampai calon ibu celaka karena suatu penyakit, dan jangan sampai bayi atau anak yang akan dilahirkan mengalami kecacatan.
Jadi, pemeriksaan belum sampai ke tingkat deteksi atau konseling genetika meski untuk tingkat yang satu ini bisa saja membutuhkan biaya yang mahal. Namun, apakah pemeriksaan jenis ini benar-benar dibutuhkan oleh kita? begitupun dengan pemeriksaan masalah seksual?
Pemeriksaan Kesehatan Pranikah Tergantung Kebutuhan
Menyangkut pemeriksaan masalah seksual, dinegara lain sering dilakukan. fungsinya untuk mengetahui -setelah dideteksi - apakah pasangan calon pengantin ini sehat secara seksual atau tidak. Ini berguna untuk menghindari kejadian setelah menikah, misalnya setelah menikah diketahui ternyata suaminya itu adalah Gay.
Disini belum sampai ke taraf itu, agar pasangan melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah pada tiga hal utama itu saja. "pemeriksaan kesehatan pranikah memang perlu, dan bisa dilakukan di dokter umum saja" selain biaya yang terjangkau, sifatnya pun sekedar untuk mengetahui sehat dan tidaknya calon pengantin, ada tidaknya kemungkinan penyakit-penyakit yang akan mencederai calon bayi di waktu nanti jika keduanya jadi menikah dan istri mengalami kehamilan.
Sebelum pemeriksaan kesehatan pranikah dimulai, calon pasangan suami-istri ini akan diberi tahu apa yang menjadi arah mereka. dan yang terpenting, pasangan yang diperiksa harus tahu apa yang menjadi kebutuhan masing-masing.
Jadi, jangan meminta pemeriksaan kesehatan pranikah yang langsung satu paket. menjadi tugas team pemeriksa dan konseling yang harus menjelaskan secara detail tentang jasa pelayanan yang diberikan kepada calon pasangan yang ingin menikah. Dan pada akhirnya, pasangan itulah yang akan menentukan.