Kanker Payudara Dan 12 Cara Menghindari Kanker Payudara
Sunday, January 13, 2019
klinikabar.com Fakta Kanker Payudara - Bagi perempuan, payudara merupakan salah satu organ terpenting, tidak heran bila kanker payudara dirasa sangat mengerikan, bila terdeteksi menderita penyakit ini, kebanyakan perempuan lalu mengalami stres, bahkan bisa depresi.
Pahami Kanker Payudara Sekarang Juga
Sekarang ini, dunia dikejutkan oleh keputusan aktris dan aktivis Angelina Jolie, untuk mengangkat kedua payudaranya yang dimiliki Jolie, yang juga telah merenggut nyawa ibu dan bibinya. Meski merupakan keputusan yang sangat sulit, namun jolie merasa senang telah melakukannya. tampak ekstrim, namun seberapa bahaya kanker payudara, sampai-sampai seorang wanita tidak segan untuk merelakan kedua payudara yang nampak sehat-sehat saja.
Kanker Payudara Yang Semakin Marak
Memiliki payudara merupakan anugerah terindah bagi seorang wanita, bukan hanya fungsinya untuk memberikan kehidupan pada generasi berikutnya, payudara sehat adalah jaminan bagi keindahan tubuh wanita. Namun, sampai saat ini kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak di dunia, sekaligus merupakan penyebab kematian tertinggi, semua perempuan bisa terkena kanker payudara, diduga ada sekitar 185.000 kasus baru setiap tahunnya, celakanya, usia penderita kanker payudara semakin muda, jika dulu rata-rata perempuan menderita kanker payudara di atas usia 50 tahun, maka kini sudah banyak penderita kanker yang baru berusia 30 tahun.
Kanker payudara sebetulnya dapat disembuhkan, namun, seringkali penderita menyadari dirinya mengidap kanker setelah berada pada stadium lanjut. dan kanker payudara merupakan kanker yang berasal dari sel-sel payudara, kanker payudara biasanya dimulai dari lapisan dalam saluran susu (duktus) atau yang menghasilkan air susu (lobulus).
Kanker payudara banyak diderita oleh wanita, meski juga dapat diderita oleh pria, kanker payudara merupakan kanker invasif yang paling sering ditemukan pada kaum perempuan di seluruh dunia. Kanker payudara dapat menyebabkan kerusakan payudara dan dinding dada di sekitar payudara.
Penderita kanker payudara dapat mengalami depresi, kakeksia (kurus dan lemah), kerusakan saraf di plexus brachialis, metastasis ke organ lain, selain itu, terapi dari kanker ini juga dapat menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan.
Penyebab Kanker Payudara
Kanker payudara terjadi akibat mutasi dari gen yang mengatur pertumbuhan sel. mutasi menyebabkan sel tumbuh tidak terkendali, seiring dengan waktu, kanker dapat menyebar ke jaringan payudara yang sehat, ke kelenjar getah bening, atau ke bagian tubuh lainnya. Diseluruh dunia, kanker payudara merupakan kanker yang paling sering dijumpai pada wanita, pada tahun 2008, diperkirakan ada 1,38 juta kasus baru (22,9% dari seluruh kanker) dan penyebab kematian 13,7% dari seluruh kejadian kanker.
Gejala Kanker Payudara Yang Bervariasi Dan Sering Tidak Disadari
Gejala yang dirasakan penderita kanker payudara dapat bervariasi, mulai dari pembengkakan sampai perubahan pada kulit payudara, bahkan banyak diantaranya yang tidak menimbulkan gejala sama sekali, terutama pada stadium awal.
Benjolan mungkin sangat kecil sehingga tidak teraba atau tidak disadari. untuk itu penting sekali untuk melakukan pemeriksaan payudara secara rutin.
Gejala awal kanker payudara yang paling sering dirasakan adalah benjolan di payudara, benjolan yang disebabkan kanker umumnya tidak nyeri, keras dan memiliki tepi yang tidak rata, untuk memastikan, periksakan diri anda ke dokter jika ditemukan hal yang tidak biasa pada payudara anda.
Gejala Lain Kanker Payudara Yang Perlu Diwaspadai Antara Lain :
- Pembengkakan sebagian atau seluruh payudara
- Iritasi atau cekungan kulit.
- Nyeri payudara atau ketiak yang tidak dipengaruhi siklus menstruasi
- Nyeri dan berwarna kemerahan pada puting atau puting masuk ke dalam.
- Puting atau kulit payudara tampak kemerahan, bersisik atau kulit menjadi menebal
- Kulit payudara tampak seperti kulit jeruk
- Keluar cairan selain cairan susu, kadang bercampur darah
- Benjolan di daerah ketiak.
Apakah Anda Beresiko Kanker Payudara
Menjadi seorang wanita, berarti terpapar kemungkinan mengalami kanker payudara, terlepas dari besar kecilnya ukuran payudara, wanita memiliki kemungkinan mengalami kanker payudara di bandingkan pada pria.
Risiko ini akan meningkat seiring usia, disamping kedua hal ini ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan seseorang rentan mengalami kanker payudara, meski demikian, meski seseorang memiliki faktor risiko, belum tentu ia pasti terkena kanker payudara di suatu hari, demikian sebaliknya, wanita dengan kanker payudara seringkali tidak memiliki faktor risiko yang jelas.
Beresiko Tinggi Terserang Kanker Payudara
- Memiliki riwayat kanker pada satu payudara, risiko kanker payudara meningkat 4x lipat, baik pada bagian lain di payudara yang sama, atau pada payudara di sebelahnya.
Berisiko Sedang Terkena Kanker Payudara
- Berusia lanjut, 77% wanita mengalami kanker payudara pada usia di atas 50 tahun, 50 % nya berusia 65 tahun ke atas.
- Riwayat kanker payudara pada keluarga dekat, misalnya dari ibu, saudari, atau anak perempuan yang mengalami kanker payudara, risiko ini semakin besar jika kerabat tersebut mengalami kanker sebelum mengalami menopause dan mengalami kanker di kedua payudaranya.
- Jika da seorang kerabat yang seperti ini, maka risiko akan meningkat sekitar dua kali lipat, namun jika ada dua kerabat yang mengalaminya, maka risiko meningkat menjadi 5x lipat.
- Merupakan carrier atau pembawa satu atau kedua gen kanker payudara BRCA1 atau BRCA2. wanita yang mewarisi gen tersebut memiliki kemungkinan 85% mengalami kanker payudara di kemudian hari.
- Pemeriksaan biopsi payudara sebelumnya memberikan hasil yang tidak normal, berupa hiperplasia atipikal atau karsinoma lobular in situ, pada kasus ini, risiko meningak 4-5 kali lipat.
Sedikit Berisiko Terserang Kanker Payudara
- Riwayat keluarga jauh, seperti bibi, nenek dan sepupu dengan kanker payudara.
- Biopsi payudara yang tidak normal berupa fibroadenoma dengan gambaran kompleks, hiperplasia tanpa atipia, sclerosing adenosis dan papiloma soliter.
- Baru memiliki anak pada usia lebih dari 35 tahun atau tidak pernah memiliki anak
- Mulai mengalami menstruasi pada usia kurang dari 12 tahun
- Mengalami menopause pada usia lebih dari 55 tahun
- Berat badan berlebih, terutama di pinggang
- Pernah mendapat terapi dengan radiasi untuk mastitis postpartum, pemeriksaan radiologi fluoroskopi untuk tuberculosis, atau terpapar radiasi dalam jumlah besar sebelum berusia 30 tahun (misalnya untuk pengobatan kanker)
- Riwayat keluarga dengan kanker jenis lainnya
- Minum alkohol dan merokok
- Ras kaukasia
- Penggunaan kombinasi antara hormon estrogen dengan progesteron sebagai terapi pengganti hormon
Bagaimana Agar Kanker Payudara Tidak Menjadi Beban Pikiran
Penderita kanker payudara tidak hanya membutuhkan pertolongan medis, tetapi juga membutuhkan pertolongan psikis, pasien yang bisa bertahan pada umumnya adalah mereka yang mampu mengelola stresnya dan mendapat dukungan yang besar dari seluruh keluarga.
Pasien kanker payudara pada umumnya mengalami berbagai kondisi sulit dan down terkait dengan penyakitnya. Vonis kanker payudara yang terjadi pada seorang perempuan akan memberi dampak psikologis yang besar, mulai dari tidak percaya, kaget dan putus asa, menyangkal, kebingungan, rasa bersalah hingga rasa marah.
Masa terberat penderita kanker payudara tidak hanya itu saja, masa sebelum operasi, setelah payudara diangkat juga menjadi masa tersuram dalam hidup para penderita kanker payudara. Berbagai perasaan akan muncul, mulai dari rasa cemas, mulai kehilangan rasa percaya diri, mulai berpikiran bahwa dirinya sudah tidak menarik lagi, takut tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri, hingga gejala depresi, kondisi itu akan semakin membuat berat kondisi penyakitnya yaitu kanker payudara.
Penderita Kanker Payudara Mudah Depresi
Perasaan tidak percaya, kaget, putus asa, rasa bersalah, menyangkal, kebingungan hingga marah adalah reaksi awal yang wajar terjadi pada pasien kanker payudara. Reaksi mental ini tentunya akan memberi dampak pada fisik pasien kanker payudara, apalagi jika terjadi berkelanjutan. Keadaan ini terjadi melalui reaksi sistem neurohormonal (hipotalamus-Pituitari- Aksis) dan sistem neouroimun, sehingga dapat berdampak memperparah penyakit kanker payudaranya. atau mencetuskan kambuhnya pada pasien yang sudah dilakukan penanganan kanker payudaranya dan dalam keadaan "bebas" kanker.
Berdasarkan data meta-analisis, ada sekitar 23% hingga 53% pasien kanker payudara yang mengalami gangguan psikologis, dari prevalensi tersebut, 33 persen mengalami depresi and anxietas saat diketahui bahwa ia menderita penyakit kanker payudara. 15 perse setelah setahun mengalami sakit kanker payudara selama setahun, dan 45 persen pada pasien yang kambuh kembali kankernya.
Penderita Kanker Payudara Sebelum Dan Sesudah Sakit Kanker Payudara
Pada awal vonis penyakit kanker payudara, pasien kanker payudara pada umumnya menunjukkan reaksi psikis, namun itu masih normal dan wajar, kondisinya akan lebih serius bila tidak segera menerima kondisi penyakitnya. kedewasaan psikis seseorang sangat berperan dalam hal ini. Ada lima tahap psikologis saat seorang mendengar berita buruk tentang penyakitnya, yaitu penyangkalan, kemarahan, tawar-menawar, depresi dan akhirnya dapat menerima keadaannya. hal ini wajar dan kondisi akan berbeda bergantung pada maturitas psikis pasien kanker payudara.
Gangguan jiwa pada pasien kanker payudara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gangguan jiwa yang terjadi sebelum dan sesudah pasien menderita kanker payudara. gangguan psikis muncul atau berat jika pasien memiliki riwayat gangguan psikis sebelum menderita kanker payudara. Sementara, gangguan psikis yang terjadi setelah menderita kanker payudara banyak disebabkan karena penyakit kankernya yang memberikan dampak psikologis.
Bila stadium kanker payudara berlanjut dan semakin parah, maka gangguan mental organik dapat terjadi, gangguan ini disebabkan karena metabolisme tubuh yang kacau, misalnya ketidakseimbangan elektrolit, kurangnya hemoglobin, kurangnya saturasi oksigen ke otak, akibat obat-obatan yang digunakan atau karena metastase kanker ke otak, dan lain-lain.
Cara Mengetahui Gejala Kanker Payudara
Perasaan tidak nyaman akibat penyakit yang diderita, tentu akan berdampak psikologis untuk pasien kanker payudara ditambah lagi untuk orang sekitar, pada pasien kanker payudara, penyakit kanker payudara akan mengancam aktivitas sosial, pekerjaan, dan masa depannya, namun, gangguan psikologis pada pasien kanker sering tidak dipahami dengan baik oleh pasien kanker payudara itu, maupun dipahami oleh keluarga pasien.
Tanda awal dari gangguan kejiwaan yang paling mudah dikenali dan dirasakan subyektif seperti perasaan kuatir, takut, putus asa, sedih, marah, curiga yang terus menerus dan berlebihan sehingga mengganggu kenyamanan, relasi dan fungsi pekerjaan dan sosialnya.
Sementara itu, tanda-tanda psikis lainnya yang menunjukkan adanya tingkat keparahan gangguan adalah adanya tanda obyektif yang mengikuti, seperti : sulit tidur, penurunan nafsu makan, kurang konsentrasi, perilaku marah, tidak terarah, mengeluh dengan berlebihan pada badan, mengalami nyeri dan lain-lain.
Oleh karena itu, perasaan subyektif tidak nyaman sebagai tanda awal yang perlu mendapatkan perhatian dan mencari bantuan penanganan terhadap tanda dari penyakit tersebut dengan segera. Rasa tidak nyaman pada psikis pada pasien kanker payudara harus mendapatkan penanganan dari ahlinya, penanganan ini baik berupa pemberian intervensi obat (berbagai psikofarmaka) ataupun non-obat (berbagai psikoterapi). Namun, yang menjadi hal utama dari masalah ini adalah kesadaran dan motivasi pasien itu dalam menerima dan bangkit dari penyakitnya sehingga, pasien akan lebih nyaman dan penanganan terhadap penyakit kanker payudaranya akan optimal.
Penderita Kanker Payudara Membutuhkan Dukungan Dari Keluarga
Dukungan keluarga dan lingkungan merupakan point penting dalam pengobatan kanker. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pasien yang kurang mendapatkan dukungan psikososial dari keluarganya dan dari lingkungan sekitarnya lebih mudah depresi dan mengalami gangguan kecemasan. Cara mendukung pasien kanker payudara adalah dengan memahami penyakit pasien, tidak membuat stigma, tidak mengabaikan, namun juga tidak terlalu memproteksi, melarang atau memanjakan pasien kanker payudara sehingga kebebasan pasien menjadi terganggu.
12 Cara Terhindar Dari Kanker Payudara
1. Hindari konsumsi alkohol, karena jenis minuman ini merupakan salah satu faktor yang diduga dapat mencetuskan terjadinya kanker payudara.
2. Pertahankan berat badan sehat (BMI) kurang dari 25). Penambahan berat badan melebihi BMI diketahui berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker payudara.
3. Lakukan olahraga secara teratur, berbagai penelitian menyebutkan bahwa olahraga secara teratur dapat melindungi seorang perempuan dari kemungkinan terjadinya kanker payudara. Minimal lakukan 30 menit berjalan, aerobik, atau aktivitas lain, paling sedikit lima hari dalam seminggu. lakukan hal ini secara konsisten dengan durasi tetap, tidak perlu meningkatkan intensitasnya.
4. Batasi konsumsi lemak, terutama lemak jenuh, misalnya yang terkandung dalam daging, mentega, atau produk olahan susu, sebaliknya tingkatkan konsumsi asam lemak tidak jenuh, misalnya yang terkandung pada ikan salmon, tuna, sarden, asam lemak tidak jenuh juga terkandung pada alpukat dan minyak zaitun.
5. konsumsi buah dan sayuran sebanyak mungkin, sayuran yang diketahui memiliki kemampuan mencegah kanker payudara adalah brokoli, buncis, kubis, kembang kol, tomat dan wortel. Sedangkan jenis buahnya adalah sitrus, buah beri dan cherry. Disarankan untuk mengkonsumsi sayuran dalam bentuk mentah atau sedikit dipanaskan, dan tentu saja sudah dicuci dengan bersih. memasak dengan suhu tinggi dalam waktu lama dapat merusak struktur nutrisi dalam sayuran.
6. Batasi pula konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi, misalnya makanan atau minuman manis, makanan jenis ini dapat memicu hormon yang mencetuskan pertumbuhan sel pada jaringan payudara.
7. Tingkatkan konsumsi makanan yang berasal dari kedelai, misalnya tempe, tahu, susu kedelai. Beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi bahan makanan yang mengandung kedelai mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.
8. Hindari penggunaan obat yang mengandung estrogen, kecuali di bawah pengawasan dokter yang memang memahami masalah ini, selain itu beberapa jenis makanan misalnya daging ayam, atau produk olahan susu di mengandung residu estrogen. sebaiknya cari informasi tentang produk tersebut apakah bebas estrogen atau tidak, penggunaan estrogen dapat memicu terjadinya kanker payudara.
9. Lakukan pemeriksaan payudara secara teratur, baik oleh diri sendiri atau konsultasi dengan dokter. hal ini dilakukan untuk dapat menemukan secara dini kelainan yang terjadi pada payudara. Pemeriksaan payudara oleh diri sendiri sebaiknya dilakukan satu kali dalam sebulan. konsultasi dengan dokter sebaiknya dilakukan satu kali dalam setahun. Pemeriksaan mamografi untuk usia 40-50 tahun sebaiknya dilakukan satu atau dua tahun sekali, sedangkan pada usia di atas 50 tahun, lakukan setahun sekali.
10. Lebih baik memiliki anak sebelum usia 30 tahun, beberapa penelitian menemukan bahwa perempuan yang belum memiliki anak pada usia 30 tahun, risiko mengalmi kanker payudara sedikit meningkat dibandingkan perempuan yang sudah memiliki anak.
11. Menyusui Air Susu Ibu pada bayi juga menurunkan risiko mengalami kanker payudara, ibu yang menyusui memiliki risiko mengalami kanker payudara lebih rendah dibandingkan ibu yang tidak pernah menyusui.
12. Cari pekerjaan dengan tingkat stres tinggi, hal ini cukup menarik, penelitian yang dilakukan di Denmark pada tahun 2005 dan dipublikasikan pada jurnal yang cukup terkenal (British Medical Journal) menemukan bahwa perempuan yang bekerja dibawah tekanan kemungkinan mengalami kanker payudara berkurang 40 %, para peneliti menduga bahwa stres dapat mengurangi kadar estrogen, hormon yang dapat memicu terjadinya kanker payudara. meskipun demikian stres diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
Penutup
Itulah artikel tentang kanker payudara dan cara menghindari kanker payudara. Bantu serta dukungan keluarga dan lingkungan sekitar pasien kanker payudara tinggal, sebaiknya disesuaikan dengan tahapan keadaan psikis dan fisik pasien kanker payudara. Sehingga pasien dapat beraktivitas dengan bebas dan nyaman, namun tetap menjaga pola hidup yang sehat dan positif agar kanker payudaranya tidak timbul kembali, meskipun, tidak dipungkiri, dukungan keluarga dapat menjadi sulit karena ada sifat tertentu dari pasien yang sulit. Kanker payudara merupakan salh satu pembunuh utama perempuan, selain kanker leher rahim. untuk menghindari terjadinya kanker payudara.
Baca Juga Makanan Penyebab Kanker Payudara