Fakta Tentang Obat Tekanan Darah Tinggi
Wednesday, January 16, 2019
klinikabar.com Obat Untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi - Tujuan utama dari penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan jenis-jenis obat yang diresepkan oleh dokter untuk orang yang menderita tekanan darah tinggi, namun tidak dapat dijadikan, dan tidak dapat dimaksudkan untuk dijadikan semacam katalog untuk menentukan sendiri jenis obat yang akan diminum.
Fakta Tentang Obat Tekanan Darah Tinggi
Pengobatan biasanya bukan hal yang pertama dilakukan oleh dokter dan bukan pula yang paling penting yang harus dilakukan oleh dokter apabila pertama-tama memutuskan untuk mengambil tindakan melawan penyakit tekanan darah tinggi yang anda derita.
Pengobatan Awal Pada Penderita Tekanan Darah Tinggi
Sekarang ini jarang sekali ada kasus orang yang pertama kali menemui dokter sudah dalam mengidap penyakit tekanan darah tinggi yang keadaannya sudah parah dan penyakit darah tinggi itu telah mempengaruhi jantung, otak, ginjal atau penglihatannya.
Sehingga cara satu-satunya bagi dokter adalah mengirimkan orang yang menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi itu ke Rumah Sakit untuk dilakukan opname dan diberi obat khusus untuk menurunkan tekanan darahnya ke tingkat normal.
Tidak ada alasan untuk memandang tekanan darah tinggi sebagai suatu keadaan darurat : selalu ada waktu untuk dapat mengambil keputusan dengan tenang, sambil membiarkan tekanan darah turun secara bertahap.
Seorang pria, dan orang yang mempunyai hubungan dekat dengan seseorang yang pernah menderita sakit atau meninggal karena serangan jantung, mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan wanita. wanita juga kurang mempunyai resiko mendapat serangan stroke dengan tingkat tekanan darah yang sama.
Hal ini tidak dimaksudkan untuk mengatakan bahwa mereka boleh mengabaikan setiap tanda peringatan, namun tekanan darah tinggi pada kelompok yang mempunyai resiko yang lebih tinggi mungkin perlu memperoleh perhatian yang lebih besar. Dokter juga dapat memutuskan untuk mengobati tekanan darah tinggi secara agresif, dengan obat yang lebih kuat daya kerjanya.
Dengan dasar informasi yang tersedia mengenai kelompok-kelompok yang mempunyai risiko tinggi, pertanyaan yang terlintas dalam benak dokter pada pertemuan pertama secara kasar akan mengikuti pola berikut ini :
"Apakah tekanan darah tinggi dari pasien ini cukup beralasan untuk mendapatkan pengobatan?" mungkin tidak perlu. Hasil pengukuran sekitar 150/90 dapat mengarah kepada keputusan yang benar-benar masuk akal untuk tidak melakukan apapun. namun perlu mengatur pertemuan berikutnya, misalnya, jeda dua minggu.
Beberapa hasil pengukuran pada tingkat ini dapat menjurus ke pembicaraan mengenai bagaimana cara untuk menurunkan sedikit tekanan darah tanpa menggunakan obat.
Jika tekanan darah cukup tinggi mungkin akan dibenarkan diambilnya tindakan, haruskah dokter mulai mengobati dengan hanya memberi nasehat, bersama-sama dengan penurunan berat badan, untuk mengubah gaya hidup, melakukan relaksasi, membatasi konsumsi garam, ataukah dokter harus dari awal menulis resep obat?.
Banyak tergantung pada tingginya tekanan darah, dan apakah tekanan itu tetap tinggi ketika dilakukan pengukuran ulang yang dilakukan dalam suasana yang kurang tegang jika dibandingkan dengan ruang praktek dokter.
Pengukuran tekanan darah tinggi yang dilakukan setiap minggu dan berlangsung selama satu bulan yang dilakukan di rumah pasien tekanan darah tinggi mungkin memberikan jawabannya. Sekarang ada praktek yang agak baku, yang didasarkan pada hasil dari percobaan di Amerika dan percobaan di Australia, yaitu memperhatikan setiap tekanan darah diatas 140/90, dan mengikuti perkembangan pasien dengan beberapa kali pengukuran tekanan darahnya dalam bulan berikutnya.
Mereka yang setelah bulan pertama masih mempunyai tekanan darah diastolik hingga dibawah 90 mm Hg, mereka yang tekanan darahnya tetap diatas 140/90 dan 150/100, mereka biasanya akan diberikan pengobatan dengan obat yang ringan untuk menurunkan tekanan diastoliknya di bawah 90 mm Hg.
Inilah target dari semua pengobatan dengan obat, dan memang merupakan target dari seluruh usaha pengendalian tekanan darah tinggi. mereka yang tekanan darahnya terus meninggi melebihi tingkat diastolik 100 mm.Hg selama jangka waktu enam bulan ini langsung dialihkan ke kelompok yang memperoleh pengobatan permanen.
Sampai disini, dokter harus menekankan kembali bahwa keputusan untuk memulai terapi dengan menggunakan obat merupakan tambahan pada perubahan dalam gaya hidup yang harus anda lakukan pada bulan-bulan pertama dan pengawasan dokter ini.
Dokter curiga mengenai banyak orang yang tetap keras kepala pada gaya hidupnya yang lama, dan minum obat karena kelihatannya merupakan jalan keluar yang mudah, namun salah, karena obat itu tidak menurunkan risiko mendapat serangan jantung.
Juga penting untuk dipahami bahwa sekali anda minum obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi, itu berarti anda terikat untuk pengobatan seumur hidup dan pemeriksaan tekanan darah teratur seumur hidup pula. Peluang terbaik untuk menurunkan dosis obat anda, dan mungkin untuk menghentikan konsumsi obat secara total, adalah dengan mengubah gaya hidup anda.
Karena bagaimanapun tujuan anda sesungguhnya bukan hanya menyesuaikan tekanan darah anda, melainkan juga menghindari akibat dari tekanan darah yang secara terus menerus meningkat pada pembuluh darah yang menuju ke jantung, otak dan ginjal. Dan satu-satunya cara yang harus ditempuh adalah mengikuti semua nasihat dokter, baik yang menyangkut gaya hidup maupun obat yang anda minum.
Sekali anda memutuskan untuk mengkonsumsi obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi, pertanyaan akhir yang dikeluarkan oleh dokter kepada dirinya sendiri adalah : "obat apa atau paduan obat apa yang harus dokter resepkan?.
Obat-obat tekanan darah tinggi yang sekarang ini digunakan dibagi atas kelompok-kelompok yang mempunyai cara kerja yang berbeda dan di dalam setiap kelompok didaftarkan nama generik, atau resmi, yang diikuti oleh nama milik, atau merk dagang (di dalam kurung), misalnya : beta blocker propranolol ( Inderal ), atau central agent methyldopa (Aldomet). Sudah merupakan kebiasaan bagi nama generik untuk dieja dengan huruf kecil, dan nama dagangnya dengan huruf kapital untuk huruf pertama.