6 Cara Menjadi Pemimpin Perempuan Yang Berkualitas
Thursday, December 06, 2018
klinikabar.com, Cara Menjadi Pemimpin Perempuan Yang Berkualitas - Menjadi pemimpin perempuan yang mana akhir-akhir ini banyak perempuan yang berkarir sebagai pemimpin di berbagai bidang, tidak terkecuali di bidang pemerintahan. Hal yang wajar bila para perempuan saat ini mengincar kursi kepemimpinan. Selain karena kesetaraan gender, juga peluang yang terbuka lebar bagi perempuan. Umumnya yang mendapat peluang itu adalah perempuan dengan kemampuan sebagai pemimpin, sekaligus menguasai bidangnya.
Pemimpin perempuan memang selalu dibutuhkan untuk bidang-bidang yang menaungi kaum perempuan. Namun, bagaimana bila artis yang notabene setiap hari berada di dunia seni terobsesi menjadi pemimpin di pemerintahan? Apakah mereka memiliki kemampuan memimpin rakyat di daerah yang dilindunginya? Kedua pertanyaan itu kini menjadi bagian dalam pembicaraan masyarakat.
Apakah Merasa Berhak Dicalonkan Sebagai Pemimpin
Dengan mengatasnamakan kebebasan, banyak kaum perempuan dan selebritis perempuan kini terobsesi menjadi pemimpin, memang ini bukanlah hal yang mengagetkan atau hal yang tabu. Sebab dalam pengertian demokrasi sendiri, tiap orang berhak dicalonkan atau maju menjadi pimpinan, asalkan memiliki suara dan kekuatan massa.
Tidak peduli itu pengusaha, masyarakat sipil, militer, bahkan selebritis sekalipun. Semua berhak maju mencalonkan diri sebagai pemimpin di daerah masing-masing. Inilah yang mendorong mereka tergiur ingin jadi pemimpin. Dorongan itu muncul karena mereka memiliki modal popularitas.
Popularitas mereka dapat diandalkan untuk meraih suara dalam pemilihan, popularitas bukanlah hal yang salah dalam proses kemenangan pemilihan umum, dalam konteks ini, artis adalah sosok figur publik yang pasti telah dikenal lewat media massa. Popularitas adalah sesuatu yang telah melekat dalam diri seseorang artis. Kegilaan publik dan media terhadap Infotainment misalnya, menjadikan popularitas seorang artis dapat diraih dalam hitungan hari.
Menyadari akan popularitas nya itulah, wajar bila mereka begitu yakin bisa menang dalam ajang pemilihan kepala daerah. Pentingnya popularitas itu membuat para politisi berlomba merayu selebritis sebagai magnet untuk menarik dukungan massa. Dengan demikian ada yang membuka peluang untuk mereka maju sebagai kepala atau wakil kepala daerah. Meski kehadiran artis itu masih sebatas yang diajak (wakil), bukan sebagai calon utama yang determinan.
Justru karena hanya diajak, sehingga para artis tidak merasa perlu memahami situasi dan kondisi daerah yang akan mereka pimpin. Bahkan ada yang tidak memahami apa-apa tentang budaya dan permasalahan daerahnya. Ada salah seorang artis yang mengaku bahwa ia mengetahui daerah yang akan dipimpinnya hanya sekilas saja. Bahkan ia belum tahu atau belum pernah terjun langsung mengenali situasi dan kondisi daerah yang akan dipimpinnya tersebut.
Jika kondisi seperti itu, bagaimana cara mereka memimpin daerah itu? Bagaimana akan memajukan daerahnya jika tidak memahami letak geografis serta kekayaan alam daerahnya, maupun corak budaya dan penduduknya. Belum lagi pengetahuan tata pemerintahan daerah dan peraturan politik pemerintahan yang sama sekali tidak pernah diketahuinya. Kondisi itu akan menyulitkan dirinya sendiri kelak.
Sebelum memutuskan maju menjadi pemimpin, lebih baik memahami terlebih dahulu, mempelajari, dan menimba ilmu serta pengalaman dunia perpolitikan. Barangkali para pria selebriti masih lebih peka tentang hal ini. Misalnya, sebelum mencalonkan diri sebagai pemimpin harus sudah mengasah kemampuan dan pengalaman dengan menjadi kader partai politik. Jadi tidak bisa instan dalam menggeluti dunia politik.selain itu juga akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai talenta berpolitik.
Cara Introspeksi Potensi Diri Sebelum Memutuskan Menjadi Pemimpin
Euforia wanita selebritis mencalonkan diri menjadi pemimpin daerah merupakan hal yang wajar. Yang membuat mereka ingin Berkarir di pentas pemerintahan adalah adanya konsekuensi demokrasi yang membuat setiap orang punya hak untuk menjadi pemimpin, baik itu laki-laki maupun perempuan boleh saja mengajukan diri sebagai calon pemimpin asalkan sesuai dengan persyaratan yang ada. Ketika pemilihan seorang calon pemimpin dilakukan secara langsung oleh rakyat, siapapun bisa dan sah saja terpilih menjadi pemimpin.
Kondisi itulah yang membuat segalanya merasa menjadi mudah bagi para selebriti itu. mereka maju ke gelanggang politik tanpa persiapan. Jalan terus sekalipun sejumlah kalangan sangat meragukan kemampuannya. ditambah dengan latar belakang pendidikan yang kurang memadai. Kondisi itu menimbulkan opini bahwa mereka mencalonkan diri jadi pemimpin pemerintahan karena terlalu percaya diri. Merasa diri terkenal dan memiliki uang, tanpa mempertimbangkan kemampuan kepemimpinan mereka.
Memang banyak hal yang harus dimiliki oleh perempuan. apalagi pemimpin daerah, bukan sekedar popularitas yang diinginkan masyarakat, tetapi kemampuan dan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang ada di daerah itu sendiri. Perempuan yang ingin mencalonkan menjadi pemimpin harus introspeksi diri tas potensi yang dimiliki. jika merasa tidak berpotensi, sebaiknya tidak mencalonkan diri menjadi pemimpin.
Bila seorang perempuan memiliki pengetahuan yang terbatas dan hanya mengandalkan popularitas, maka bila dipaksakan, bagi sebagian orang, hal ini memang sangat mengkhawatirkan, karena bagaimana mungkin tanpa pengetahuan yang cukup dan kemampuan leadership, seseorang dapat menjadi pemimpin yang membawa perbaikan bagi masyarakat daerahnya.
Dengan begitu , tidak perlu khawatir dengan euforia, masyarakat sekarang sudah cukup pandai mengkritisi permasalahan yang ada. Jadi, tidak mudah bagi para artis yang sekedar mengandalkan popularitas nya saja untuk menang dalam pemilihan pimpinan kepala daerah. Dalam beberapa penelitian yang dilakukan lembaga riset nasional untuk pemilihan umum. Popularitas calon pemimpin hanya memiliki 16,5%. Sisanya 83,5% masih didominasi oleh kapasitas, jadi jangan khawatir. masyarakat tidak akan salah pilih.
Keyakinan akan popularitas itu memang cenderung membuat para artis berani melangkah atau terlalu percaya diri, sehingga banyak yang tidak memahami kemampuan yang dimilikinya. Namun kita harus ingat bahwa setiap calon pemimpin daerah harus dilihat terlebih dahulu track record nya, apakah dia punya basic training untuk menjadi pemimpin atau leadership.
Leadership bukan hanya pendidikan formal saja dari pelatihan dan pembelajaran lainnya. Leadership justru merupakan karakter yang terbentuk karena interaksi dengan lingkungannya. Jadi leadership dalam diri seseorang tidak secara instan terbentuk begitu saja. Jiwa kepemimpinan itu merupakan talenta, yang akan semakin kuat bila diasah dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan.
Yang terpenting bagi perempuan pemimpin adalah memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan publik. Juga memiliki kemampuan mengatasi persoalan yang muncul di masyarakat. Untuk itu diperlukan kecerdasan, kemampuan, pengalaman, wawasan strategi dan keterbukaan dalam menerima saran. Pada dasarnya seorang pemimpin harus bisa mendengar dan mengatasi masalah yang ada. Tentu harus memiliki visi dan misi yang jelas sebagai acuan dalam menjalankan kepemimpinan.
Potensi Yang harus Dikembangkan Seorang Perempuan Untuk Menjadi Seorang Pemimpin
Fenomena artis terjun ke dunia politik menjadi positif bila dilihat dari kacamata bahwa sebagai warga negara, mereka merasa 'terpanggil' untuk melakukan sesuatu bagi negaranya. Dan fenomena ini suatu bentuk kepedulian terhadap negara.
Fenomena ini akan menjadi negatif apabila motivasi para artis terjun ke dunia politik adalah untuk kepentingan sendiri, yaitu menambah popularitas dan status sosial. Apalagi bila tidak diiringi dengan pengetahuan yang cukup dalam bidang politik. Sebagai wakil rakyat mereka mengharapkan memiliki pengetahuan yang luas, mengingat fungsi wakil rakyat adalah menampung aspirasi rakyat dan mencoba menari solusi yang tepat bagi kepentingan masyarakat. demikian juga bila mereka sebagai pemimpin daerah.
Namun benarkah pendapat masyarakat bahwa kebanyakan calon hanya over percaya diri? Seorang pemimpin atau wakil rakyat memang harus memiliki rasa percaya diri di depan publik dan memiliki tanggung jawab akan itu. Jika seseorang ingin mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, maka ia harus memiliki minat dan lingkungan sosial yang mendukung. Misalnya seseorang diketahui memiliki potensi desain tapi tidak punya minat menggambar, maka potensinya akan sulit dikembangkan.
3 Cara Mengetahui Potensi Diri
1. Diri Sendiri
Mencoba introspeksi diri tentang apa yang paling bisa dilakukan dan yang tidak bisa diperbuat selama ini. Cara ini akan lebih baik apabila mereka bisa mengingat kesan dari lingkungan tentang hal-hal tersebut. Apakah mereka menguatkan atau melemahkan? Misalnya, seorang perempuan yang merasa bisa masak, dia teringat juga ternyata anggota keluarganya sering memuji masakannya.
2. Orang Lain
Terkadang seseorang merasa tidak berani menilai dirinya sendiri, karena takut dinilai sombong atau minder, atau karena ia belum tahu potensinya. Orang lain, terutama, keluarga dapat membantu mengingatkan akan potensi dimilikinya.
Terkadang seseorang merasa tidak berani menilai dirinya sendiri, karena takut dinilai sombong atau minder, atau karena ia belum tahu potensinya. Orang lain, terutama, keluarga dapat membantu mengingatkan akan potensi dimilikinya.
3. Bantuan Lain
Cara lain mengetahui potensi seseorang adalah dengan menggunakan alat bantu seperti asesmen psikologi. Banyak sekali asesmen psikologi yang dapat dilakukan untuk mengetahui potensi seseorang. Sebut saja tes bakat yang bisa dimintakan pada psikolog. Ini dapat membantu mengetahui potensi seseorang secara lebih objektif.
5 Hal Yang Harus Dimiliki Oleh Calon Pemimpin Yang Berkualitas
1. Dorongan
Pemimpin harus menunjukkan tingkat usaha yang tinggi. Mereka wajib mempunyai kehendak yang tinggi akan pencapaian prestasi, ambisius, mempunyai banyak energi, tidak kenal lelah dalam melakukan setiap kegiatan dan selalu menunjukkan inisiatif.
2. Kehendak Untuk Memimpin
Pemimpin harus mempunyai kehendak yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain. Mereka harus selalu standby, tidak kenal lelah menunjukkan kemauan mengemban tanggung jawab.
3. Kejujuran Dan Integritas
Pemimpin harus mampu membangun hubungan saling percaya antara mereka sendiri dan bawahannya, dengan tetap mengutamakan kejujuran dan tidak menipu, serta mampu menunjukkan konsistensi yang tinggi antara perkataan dan perbuatan.
4. Kepercayaan Diri
Pemimpin perlu menunjukkan kepercayaan diri untuk meyakinkan bawahannya tentang kebenaran sasaran dan keputusannya. dengan demikian para bawahannya tidak ragu akan dirinya.
5. Kecerdasan
Pemimpin harus cukup cerdas untuk mengumpulkan menganalisis dan menafsirkan banyak informasi. mereka perlu mampu menciptakan visi, memecahkan masalah serta mampu membuat keputusan yang tepat.
6. Pengetahuan Yang Terkait Dengan Pekerjaan
Pemimpin yang efektif mempunyai tingkat pengetahuan tinggi tentang pekerjaannya dan hal-hal teknis. Pengetahuan yang mendalam membuat pemimpin dapat membuat pemimpin dapat membuat keputusan yang terinformasi dengan baik dan memahami akibat dari keputusan tersebut.
Penutup
Cara Menjadi Pemimpin Perempuan Yang Berkualitas, Jika mereka memiliki bekal yang cukup sebagai seorang pemimpin yang dapat mengemban amanah rakyat, bagaimana mereka akan memimpin dan memajukan daerahnya. Karena itu perempuan jangan ikut terbawa oleh arus. Sadari terlebih dahulu kemampuan diri. jika memang merasa mampu dan punya pengetahuan.