Toksikologi - Penyebab, Gejala Dan Cara Mengatasi Keracunan
Friday, November 23, 2018
klinikabar.com, Toksikologi - Penyebab, Gejala Dan Cara Mengatasi Keracunan - Apa itu ilmu toksikologi? Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang efek racun dari obat atau zat kimia terhadap tubuh organisme, karena setiap zat kimia pada dasarnya bersifat racun dan terjadinya keracunan ditentukan oleh dosis dan cara pemberiannya.
Penyebab Keracunan
a. Keracunan Makanan :
- Jengkol
- Singkong
- Tempe bongkrek
- Botulisme
- Mycotoxin (racun jamur)
b. Keracunan Obat :
- Morfin
- Methaqualone
- Alkohol
c. Keracunan Pestisida :
- Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT)
- Dieldrin
- Demeton
- Diazinon
- Endrin
- Baygon
d. Terkena Racun Binatang :
- Bisa ular
- Bisa laba-laba
- Bisa sengatan tawon
- Bisa lebah
e. Keracunan Logam Berat :
- Arsen
- Copper (tembaga)
- Mercury (Hg)
f. Keracunan Bahan Kimia Industri
- Benzena
- Nitrite
- Terpentin
Gejala Dan Diagnosa Keracunan
A. Keracunan Berdasarkan derajat kesadaran adalah menunjukkan tentang berat-ringannya tingkat keracunan, yaitu :
- Keracunan Tingkat I : pasien mengantuk tetapi mudah diajak bicara
- Keracunan Tingkat II : pasien dalam keadaan sopor, dapat dibangunkan dengan rangsang minimal, misalnya bicara keras atau digoyang bagian lengannya
- Keracunan Tingkat III : pasien dalam keadaan sopor koma, hanya dapat bereaksi terhadap rangsang maksimal, yaitu dengan menggosok sternum dengan kepalan tangan.
- Keracunan Tingkat IV : pasien dalam keadaan koma, tidak ada reaksi sedikitpun terhadap rangsang maksimal seperti diatas, keadaan ini paling berat.
B. Berdasarkan Respirasi
Gangguan pada pernafasan akibat keracunan seringkali menjadi penyebab utama kematian, oleh karena itu frekuensi nafas dan volume semenit harus diperhatikan (tidak kurang dari 4 liter / menit). Jalannya nafas sering terhambat oleh sekresi mukus yang dapat berbahaya jika tidak segera dibersihkan. Hal ini banyak dijumpai pada keracunan oleh insektisida organophosphat.
C. Berdasarkan Tekanan Darah
Syok seringkali dijumpai pada keracunan, biasanya tidak terlalu berat dan dapat diatasi dengan tindakan sederhana.
D. Berdasarkan Kejang
Kejang menandakan adanya rangsangan SSP (amfetamin), medula spinal (striknin) atau hubungan saraf otot (insektisida organofosfat).
E. Berdasarkan Bising Usus
Perubahan bising usus biasanya menyertai perubahan derajat kesadaran, pada tingkat III biasanya negatif dan pada tingkat IV selalu negatif, sehingga bisa juga untuk menentukan tingkat kesadaran.
F. Berdasarkan Jantung
Beberapa obat atau zat kimia menimbulkan kelainan ritme jantung sehingga dapat terjadi gejala-gejala payah jantung atau henti jantung.
Penyebab Keracunan Dan Cara Mengatasi Keracunan
1. Keracunan Jamur
- Gejala keracunan jamur : tergantung jenis jamur : gejala muskarinik atau degenerasi sel hepar dan ginjal.
- Cara mengatasinya atau terapinya : atropin sulfat 2 mg SK dan simptomatik.
2. Keracunan Jengkol
- Gejala keracunan jengkol : kolik ureter dan renal, hematuria, oliguria, kadang-kadang anuria, dengan bahaya uremia.
- Cara mengatasi atau terapi : natrium bikarbonat 4 x 2 gr. per oral sehari. bila ada anuria maka obati sebagai pasien anuria.
3. Keracunan Morfin
- Gejala keracunan morfin : mual, muntah, pusing, kulit dingin, pupil mata kecil, depresi napas, koma.
- Terapi atau cara mengatasinya : bila ada depresi napas, berikan naloxone HCL 5-10 mg. bila tidak ada depresi napas simtomatik saja.
4. Keracunan Minyak Tanah
- Gejala keracunan minyak tanah : aspirasi dalam paru-paru paling berbahaya, iritasi saluran cerna, depresi SSP dengan depresi napas, muntah, aspirasi dengan akibat dispnea, asfiksia, edema paru dan pneumonia, dan kadang terjadi kejang.
- Terapi atau cara mengatasinya : simtomatik saja, berikan O2 under pressure, bila ada edema paru berikan antibiotik profilaktik.
5. Keracunan DDT dan Insektisida Lain
- Bila peristiwa belum 1 jam dan penderita masih sadar, usahakan agar penderita muntah, dengan cara mengorek dinding pharynx menggunakan jari atau alat lain.
- Cara lain dengan memberikan larutan garam (NaCl) satu sendok garam dalam satu gelas air hangat dan diberikan sebanyak mungkin,tujuannya untuk mengencerkan kadar DDT.
- Hindarkan pemakaian larutan yang mengandung minyak atau lemak karena dapat meningkatkan absorpsi DDT.
- Larutan DDT yang mengenai kulit segera dicuci dengan air sebanyak mungkin.
- Bila timbul kejang-kejang, maka berilah anti kejang (diazepam atau luminal).
Cara Mengeluarkan Racun Dari Lambung
1. Berilah air minum atau susu sebanyak mungkin (untuk mengencerkan racun), bila tidak bisa dimuntahkan, bisa dengan mengorek dinding faring dengan jari.
2. Setelah penderita muntah, berikan penawar racun khusus atau salah satu cara berikut ini :
- Berikan norit secukupnya
- Berikan minyak goreng
- Berikan susu atau teh
- Berikan 2 butir putih telur dicampur dengan segelas susu.
3. Setelah beberapa menit, usahakan agar muntah lagi agar racun keluar semua.
4. Bila lambung sudah kosong, berikan minuman teh panas atau kopi, bila muntahnya bersih berarti lambung sudah bersih.
5. Untuk keracunan bahan kimia asam kuat atau basa kuat, cara memuntahkannya tidak boleh dilakukan karena membahayakan selaput lambung.
Baca Juga 5 Bahan Bahaya Dalam Kosmetik
Penutup
Keracunan dapat juga ditunjukkan Karena Lain-lain, Gejala lain selain yang disebutkan diatas masih banyak dan perlu diperhatikan, antara lain : gangguan keseimbangan asam-basa atau air, tanda kerusakan hati dan ginjal, muntah, diare, dan lain-lain. Itulah artikel tentang Toksikologi - Penyebab, Gejala Dan Cara Mengatasi Keracunan.Baca Juga 5 Bahan Bahaya Dalam Kosmetik